Buka konten ini
BANGKOK (BP) – Pemerintah Thailand meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan varian baru Covid-19 yang dikenal sebagai XEC. Meski tak tergolong mematikan, varian ini menunjukkan tingkat penularan yang luar biasa cepat dan dinilai berisiko tinggi bagi kelompok rentan, terutama lansia dan anak-anak.
Dikutip dari Bangkok Post, Minggu (25/5), Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mencatat bahwa varian XEC menyebar tujuh kali lebih cepat dibandingkan influenza biasa. Varian ini merupakan turunan dari Omicron dan menjadi pemicu utama lonjakan kasus sejak awal tahun.
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, menyebut bahwa pemerintah telah memasuki pekan ke-21 dalam penerapan langkah-langkah pengendalian penyakit. “Kami fokus melindungi kelompok rentan, serta memperketat pemantauan di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Sejak 1 Januari 2025, Thailand telah mencatat 108.891 kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian XEC. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dunia, sebagian besar berasal dari kelompok lansia yang termasuk dalam kategori 608 sebutan bagi warga lanjut usia serta mereka yang memiliki penyakit bawaan atau kondisi medis kronis.
Somsak menjelaskan bahwa sekitar 80 persen kematian berasal dari kelompok tersebut. Ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan maksimal bagi mereka yang paling rentan,” katanya.
Meski gejala varian XEC cenderung ringan, kecepatannya dalam menular menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan. Virus ini menyebar lintas usia, dari anak-anak hingga dewasa, dan sulit dikendalikan di ruang-ruang padat seperti sekolah.
Dr. Teera Woratanarat dari Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn menegaskan bahwa XEC menyebar hampir tujuh kali lebih cepat daripada influenza biasa. Ia juga menyebut bahwa Covid-19, termasuk varian ini, masih menjadi penyakit menular paling umum di semua kelompok usia di Thailand.
Dalam sepekan terakhir, tercatat 43.213 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan, baik rawat inap maupun rawat jalanangka ini melonjak 35,5 persen dibanding pekan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tren penularan belum melambat.
Pemerintah Kota Bangkok pun telah mengimbau seluruh sekolah untuk memperketat protokol kesehatan guna mencegah terbentuknya klaster penularan. Dalam beberapa hari terakhir, tiga kematian dilaporkan terjadi di Kanchanaburi, Sukhothai, dan distrik Bangkok Noi. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO