Buka konten ini

BATAM KOTA (BP) – Kapolresta Barelang, Kombes Zaenal Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari sejumlah sekolah terkait dugaan aksi premanisme. Dalam laporan tersebut, pelaku disebut mengintimidasi guru hingga kepala sekolah.
“Kami akan lakukan penindakan jika benar terjadi,” ujar Zaenal saat ditemui di Mapolresta Barelang, belum lama ini.
Zaenal menjelaskan, para pelaku bahkan mengaku sebagai jurnalis dan mengenakan atribut pers saat mendatangi sekolah. Namun, pihaknya belum memastikan apakah benar pelaku merupakan oknum wartawan atau hanya mengaku-ngaku.
“Ada keluhan yang disampaikan pihak sekolah. Kami belum tahu pasti apakah itu oknum wartawan atau preman,” ucapnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, Zaenal mengaku telah memberikan nomor ponsel pribadinya kepada pihak sekolah agar laporan dapat segera disampaikan secara langsung.
“Kami sudah sampaikan, saya berikan nomor Kapolresta agar bisa segera diinformasikan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh bentuk premanisme di Batam akan ditindak demi menjaga situasi yang aman dan kondusif.
“Kegiatan penindakan terus kami lakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri Andrestian, menyatakan akan menindak juru parkir (jukir) yang melanggar aturan, khususnya yang beroperasi di luar jam yang telah ditentukan.
“Kalau lewat jam operasional, di atas pukul 22.00, akan kami tindak. Itu sudah kelewatan,” ujarnya.
Debby mengatakan, selama dua pekan terakhir, pihaknya rutin melakukan penindakan terhadap jukir liar dalam Operasi Pekat Seligi 2025.
“Operasi Pekat sudah selesai. Ada puluhan jukir yang kami amankan dan sudah diserahkan ke Dishub,” katanya.
Tak hanya jukir liar, lanjut Debby, kepolisian juga menindak berbagai aksi premanisme di Kota Batam, seperti yang terjadi di Teluk Bakau, Nongsa, beberapa waktu lalu.
“Bukan hanya jukir, premanisme juga kami tindak,” tutupnya. (*)
Reporter : Yofi Yuhendri
Editor : RATNA IRTATIK