Buka konten ini
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam terus mengalami peningkatan signifikan. Hingga 21 Mei 2025, tercatat 219 kasus DBD di seluruh wilayah kota. Angka ini jauh melampaui jumlah kasus pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 137 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, dr. Didi Kusmarjadi, menyatakan lonjakan ini menjadi perhatian serius. Berdasarkan data, peningkatan tajam terjadi sejak awal tahun, terutama pada bulan Januari dan Februari.
“Pada Januari tercatat 75 kasus, Februari 51 kasus, Maret 33, April 32, dan hingga 21 Mei sudah 28 kasus,” ungkapnya, Jumat (23/5).
Jika tren ini berlanjut, jumlah kasus DBD tahun 2025 diperkirakan akan melampaui total tahun 2024 yang mencapai 871 kasus. “Kami mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk. Peran aktif masyarakat sangat krusial dalam memutus rantai penularan DBD,” ujarnya.
Dari sisi Incidence Rate (IR), Kota Batam mencatat IR sebesar 16,32 per 100.000 penduduk hingga Mei 2025, jauh di atas ambang batas target nasional yang berada di bawah 10 per 100.000 penduduk per tahun.
Meski angka kasus meningkat, hingga kini belum ada laporan kematian akibat DBD di Batam sepanjang 2025.
Sebagai langkah antisipatif, Dinas Kesehatan telah menggiatkan kembali program fogging fokus di wilayah endemis, serta mengintensifkan sosialisasi gerakan 3M Plus: menguras, menutup, mendaur ulang, dan mencegah gigitan nyamuk.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau muncul bintik merah di kulit. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi berat,” tegas dr. Didi. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK