Buka konten ini
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat sebanyak 7.899 warga telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kepri. Dari jumlah tersebut, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi dan diabetes.
Kepala Dinkes Kepri, M. Bisri, menyampaikan bahwa target peserta CKG tahun 2025 mencakup 2,2 juta penduduk. Namun, hingga saat ini, angka partisipasi masih jauh dari target.
“Dari hasil pemeriksaan, mayoritas warga yang datang mengalami hipertensi dan diabetes. Ini menunjukkan tren penyakit tidak menular yang perlu segera ditangani,’’ ujar Bisri, Minggu (18/5).
Ia merinci, pada kelompok usia 1829 tahun, prevalensi hipertensi mencapai 5,8 persen dan diabetes 1,8 persen. Angka ini terus meningkat pada kelompok usia yang lebih tua.
Usia 30-39 tahun hipertensi 9,8%, diabetes 3,1%, usia 40-59 tahun hipertensi 25,6%, diabetes 8,7%, usia 60 tahun ke atas hipertensi 44%, diabetes 12,7%
Menurut Bisri, jika dua penyakit ini tidak dikendalikan sejak dini, maka dampaknya dapat berujung pada komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, gangguan mata hingga saraf.
“Sekitar 90 persen penyebabnya berasal dari pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, masyarakat perlu memperbaiki gaya hidupnya,’’ tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk mulai rutin berolahraga minimal tiga kali seminggu, memperbanyak konsumsi serat, membatasi asupan garam, gula, dan lemak tidak sehat, serta menghindari stres berkepanjangan.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak menunggu sakit baru datang ke Puskesmas.
“Jangan tunggu sakit. Pemeriksaan dini penting agar kita tahu kondisi kesehatan kita sejak awal,” jelas Bisri.
Ia menambahkan, keberhasilan program CKG juga bergantung pada kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan di setiap Puskesmas.
“Tidak semua Puskesmas memiliki fasilitas yang lengkap seperti di Tanjungpinang, yang sebagian besar sudah memiliki peralatan dan SDM yang memadai,’’ pungkasnya.(***)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : GALIH ADI SAPUTRO