Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Cabang Dinas Batam memproyeksikan jumlah lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) sederajat di Kota Batam pada tahun 2025 mencapai 20.824 siswa. Jumlah itu terdiri atas 19.568 lulusan dari SMP dan 1.255 lulusan dari MTs.
Sebagai bentuk antisipasi, Dinas Pendidikan mengusulkan rencana daya tampung (RDT) yang sepadan dengan jumlah lulusan tersebut, yakni 20.824 kursi. Dari total usulan itu, sebanyak 17.854 kursi dialokasikan untuk sekolah negeri, sedangkan 2.970 kursi sisanya ditujukan ke sekolah swasta.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di Batam, Kasdianto, menyampaikan bahwa pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini tetap mengacu pada Permendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023. Aturan tersebut menetapkan batas maksimal 36 siswa per rombel di jenjang SMA, yang menjadi dasar penetapan daya tampung.
“Kami sudah menerima usulan dari sekolah. Ada yang tidak sesuai, misalnya SMAN 8 Batam mengusulkan 15 rombel dengan 48 siswa per rombel. Ini jelas bertentangan dengan regulasi,” ujar Kasdianto.
Meski demikian, usulan tersebut tetap diteruskan ke pemerintah pusat, mengingat tingginya minat masyarakat terhadap sekolah negeri di Batam. Ia berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kondisi khusus yang terjadi di kota industri tersebut.
Namun, daya tampung riil yang disiapkan untuk Tahun Ajaran 2025/2026 hanya sekitar 17.500 kursi, yang tersebar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Batam.
Menurutnya, meskipun juknis dari pemerintah provinsi sudah keluar, pihak Dinas Pendidikan tetap menyampaikan usulan dari sekolah ke pusat untuk dipertimbangkan kembali dalam penyesuaian data pokok pendidikan (dapodik), khususnya untuk kondisi Batam yang permintaan sekolah negerinya sangat tinggi.
“Kami khawatir akan muncul polemik, karena memang banyak peminat untuk masuk ke SMA dan SMK negeri di Batam ini. Jadi usulan sekolah tetap kami sampaikan, semoga pusat bisa mempertimbangkan kondisi khusus di Batam,” tambahnya.
Berdasarkan petunjuk teknis Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Provinsi Kepri tahun 2025, total kursi di jenjang SMA negeri di Batam sebanyak 9.636 kursi, tersebar di 29 SMA negeri. Beberapa sekolah seperti SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, dan SMAN 25 memiliki daya tampung terbesar, masing-masing 528 siswa.
Sebaliknya, ada sekolah yang daya tampungnya sangat terbatas, seperti SMAN 6 dan SMAN 7 yang masing-masing hanya menerima 36 siswa baru karena keterbatasan jumlah rombongan belajar (rombel). Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan kapasitas antar sekolah negeri.
Sementara itu, jenjang SMK negeri di Batam menyiapkan 7.810 kursi dari total 11 sekolah. SMKN 5 Batam menjadi sekolah dengan kapasitas terbesar, yakni 1.440 kursi. Sekolah ini memiliki beberapa jurusan unggulan seperti Teknik Pengelasan Kapal, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Produksi Grafika.
Untuk peserta didik berkebutuhan khusus, SLB negeri di Batam menyiapkan kuota sebanyak 126 kursi. Rinciannya, SDLB sebanyak 30 siswa, SMPLB 48 siswa, dan SMALB 48 siswa. Proses penerimaan SLB dilakukan secara luring sesuai kebutuhan masing-masing siswa.
Adapun, jadwal pelaksanaan SPMB untuk SMA, SMK, dan SLB dimulai dengan pendaftaran pada 11 hingga 14 Juni 2025. Verifikasi dan validasi dokumen dilakukan 16 hingga 25 Juni, pengumuman 28 Juni, dan daftar ulang 30 Juni sampai 2 Juli. Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) akan dilaksanakan 21 sampai 25 Juli 2025.
Dinas Pendidikan Provinsi Kepri mengimbau orang tua dan siswa untuk selalu memantau informasi resmi terkait pendaftaran agar tidak tertinggal tahapan seleksi. Semua proses dipastikan transparan dan berkeadilan.(***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK