Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Belian, Batam Kota, periode 2022-2027, menyelenggarakan event olah raga bagi warga persyarikatan di fasum RW 10 Villa Pesona Asri, Batam Kota, Minggu (18/5).
Sebagai pemanasan, event perdana ini dimulai dengan senam bersama pada pukul 06.30 WIB, lalu disambung dengan tenis meja dan badminton. Kemudian sarapan bersama.
Abdun Baskoro Cahyo, 55, Ketua Ranting PRM Belian, mengatakan bahwa event ini merupakan yang perdana setelah vakum setahun sejak ia dilantik. “Olahraga tipis-tipis aja, tapi tujuannya adalah silaturahmi warga persyarikatan Muhammadiyah di Batam Kota terutama di PRM Belian,” ujar Baskoro.
Menurutnya, dengan bersilaturahmi seperti ini akan lebih mengakrabkan sesama pengurus dan warga persyarikatan pada umumnya. “Dengan silaturahmi seperti ini kita jadi kenal warga persyarikatan, karena terkadang kita gak tahu bahwa orang yang sering kita jumpai di masjid misalnya, adalah warga sendiri bahkan sesama pengurus,” kata pengusaha konveksi ini.
Lebih dari itu, kata Baskoro, event perdana ini juga untuk memulai rencana mendirikan Tapak Suci di Belian. “Tak hanya pelajar, kalau ada bapak-bapak yang ingin belajar bela diri juga boleh ikut,” imbuh pria asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, ini.
Ahmadi Lubis, 31, Sekretaris PCM Batam Kota, yang ikut memeriahkan acara tersebut, mengatakan bahwa event ini sudah ditunggu sejak lama. Pasalnya, PCM Batam Kota lah yang terus mendorong PRM Belian supaya mengadakan event sebagai wadah silaturahmi warga persyarikatan.
“Tahun lalu kan kita (PCM Batam Kota) melaksanakan musyawarah akbar ranting-ranting Muhammadiyah yang ada di area Batam Kota, tentunya telah dikukuhkan pengurus. Sehingga tanggung jawab selanjutnya adalah pimpinan cabang membina juga memonitor ranting-ranting ini berjalan sesuai dengan koridornya,” ujar Ahmad Lubis yang juga dosen di Polibatam ini.
Pembinaan ini, kata Ahmadi, adalah perintah dari aturan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah. Posisi ranting yang strukturnya bersentuhan langsung dengan masyarakat sangat strategis dalam pengembangan dakwah. Apalagi program kerja ranting periode ini salah satunya adalah silaturahmi. “Tapi bukan hanya itu sebenarnya, sebenarnya langkah dalam saling membesarkan gitu,” ucapnya.
Mengumpulkan pengurus dan warga persyarikatan di Kota Batam, lanjutnya, punya tantangan tersendiri, khususnya di PCM Batam Kota. Dimana, pihaknya belum mempunyai basis perkumpulan secara permanen. Padahal, sebenarnya di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga untuk ranting disyaratkan untuk punya amal usaha masjid atau musala atau tempat perkumpulan.
“Saat ini kami masih dalam proses menghimpun dana untuk membangun sebuah masjid. Nah, susahnya di situ. Ironisnya adalah bahkan sesama warga ranting sendiri itu ada yang enggak saling kenal karena enggak ada masjid,” tuturnya.
Kondisi itu, ia maklumi karena pada umumnya warga di Batam adalah perantau yang orientasinya adalah bekerja. “Beda dengan di kampung kita, masing-masing raanting atau cabang sudah mengakar sangat kuat. Apapun itu, kami berharap bisa membangun sebuah masjid yang bisa menjadi basis perkumpulan permanen,” pungkas Ahmadi. (*)
Reporter : Ratna Irtatik
Editor : Muhammad Nur