Buka konten ini
Sergio Conceicao di ambang gelar keduanya bersama AC Milan musim ini. Dini hari nanti (15/5), Rossoneri, sebutan AC Milan, menantang Bologna FC dalam final Coppa Italia di Stadio Olimpico, Roma (Siaran langsung TVRI/Vidio pukul 02.00 WIB).
Duel tersebut seperti ulangan giornata ke-36 Serie A akhir pekan lalu (10/5). Pada laga di Stadio San Siro, Milan, tersebut, AC Milan sukses membekuk Rossoblu–sebutan Bologna FC– dengan skor 3-1. Kemenangan di San Siro itu menujukkan bahwa taktik bunglon Conceicao bisa memberikan kesuksesan bagi Rossoneri di final Coppa Italia.
Conceicao diketahui memakai skema back three sejak giornata ke-32 melawan Udinese (11/4). Sejak saat itu, AC Milan memenangi lima dari enam laga terakhir. Taktik bunglon yang dimaksud adalah Mike Maignan dkk bisa mengecoh lawan ketika mengubah skema main ke setelan awal musim ini, 4-2-3-1.
Rossoblu sudah merasakannya. Unggul pada menit ke-49, skuad Vincenzo Italiano kemudian kebobolan tiga gol ketika AC Milan bermain dengan 4-2-3-1.
“Sergio (Conceicao) mempunyai pemikiran permainan yang berbeda dibandingkan saat awal menangani AC Milan. Dia bisa melakukannya (taktik bunglon) karena didukung mentalitas pemain yang sudah banyak berkembang,” kata pandit sekaligus mantan gelandang-kapten AC Milan Massimo Ambrosini kepada La Gazzetta dello Sport.
Ambrosini merupakan bagian dari skuad AC Milan yang memenangi Coppa Italia pada 2002–2003. Itu sekaligus kali terakhir Rossoneri me-ngangkat trofi juara Coppa Italia.
Conceicao mengungkapkan, butuh waktu berbulan-bulan baginya memahami di sisi kemampuan pemainnya beradaptasi dengan skema mainnya. ”Kami memperbaiki setiap detail dari permainan kami. Pemainku sudah meyakini apa yang aku lakukan,’’ tutur pelatih yang telah mempesembahkan gelar Supercoppa Italiana awal Januari lalu itu kepada Milan News.
Sementara itu, Italiano belajar dari kekalahan dalam final Coppa Italia 2023 bersama ACF Fiorentina untuk tidak mengulanginya dini hari nanti. Ketika kalah dua tahun lalu, lawannya adalah Inter yang juga memainkan skema back three. Kepada Tuttomercatoweb, Italiano sudah menganalisis taktik Conceicao.
“Kuncinya dalam 15-20 menit terakhir. Permainan bagus selama 70 menit tidak berguna. Kami harus mempersiapkan diri untuk 15-20 menit yang paling menentukan itu lagi,” tutur Italiano. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG