Buka konten ini
BATAMKOTA (BP) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis, memastikan bahwa stok pangan di Batam dalam kondisi aman dan mencukupi hingga setelah Lebaran. Namun, ia mengakui bahwa harga beberapa komoditas, terutama cabai, mengalami kenaikan akibat faktor cuaca di daerah pemasok.
”Daging sapi tidak ada masalah karena kita menggunakan daging beku. Untuk cabai, stoknya cukup, hanya saja memang harganya naik. Biasanya memang seperti ini menjelang Lebaran,” katanya, Rabu (26/3).
Menurut dia, kebutuhan cabai merah di Batam mencapai 15 ton, sedangkan cabai hijau berkisar antara 5 hingga 6 ton. Pasokan cabai ini didatangkan dari beberapa daerah, di antaranya Tegal, Mataram, dan Medan.
Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu di wilayah penghasil menyebabkan hasil panen menurun, sehingga berdampak pada kenaikan harga di pasaran.
”Kenaikan harga ini murni karena cuaca. Ongkos kirim tidak berpengaruh karena tarif kargo tetap, kenaikan harga tiket pesawat hanya berdampak pada penumpang,” jelas Mardanis.
Guna menekan harga di tingkat konsumen, DKPP Batam telah menggelar operasi pasar beberapa waktu lalu.
Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada santan yang sempat langka di pasaran. Mardanis menjelaskan bahwa Batam sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar daerah, karena tidak memiliki produksi kelapa sendiri.
Kebutuhan santan di Batam dipenuhi dari Tembilahan dan Bintan. Namun, tingginya ekspor kelapa ke Malaysia dan China menyebabkan pasokan dalam negeri terbatas, sehingga memengaruhi ketersediaan dan harga santan.
”Produksi kelapa di daerah pemasok banyak diekspor ke luar negeri. Ini sudah menjadi masalah nasional karena ekspor tinggi, sehingga kebutuhan lokal menjadi kurang. Ke depan, perlu ada kebijakan pembatasan ekspor kelapa agar kebutuhan domestik terpenuhi,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa pihaknya belum memiliki data pasti mengenai kebutuhan santan di Batam.
”Kami belum pernah melakukan survei terkait kebutuhan santan. Kenaikan harga ini baru terjadi tahun ini,” tambahnya.
Saat ini, harga santan di Batam berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Kendati demikian, ia memastikan pasokan santan tetap tersedia di pasar, baik dalam bentuk cair maupun kemasan.
Stok Pangan Aman hingga Lebaran
Meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, Mardanis menegaskan bahwa secara keseluruhan stok pangan di Batam masih dalam kondisi aman hingga Lebaran.
Batam masih memiliki petani lokal yang menghasilkan beberapa komoditas pertanian seperti cabai dan sayuran, namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.
DKPP Batam akan terus memantau distribusi dan ketersediaan bahan pokok guna memastikan tidak terjadi kelangkaan di pasar.
”Kami pastikan stok pangan cukup, baik sebelum maupun sesudah Lebaran,” tutupnya. (*)
Reporter : arjuna
Editor : RATNA IRTATIK