Buka konten ini
Argentina menjadi tim ketiga setelah Jepang dan Iran yang lolos dari kualifikasi Piala Dunia 2026. La Albiceleste –sebu-tan Argentina – menjadi tim pertama dari zona Conmebol (Konfederasi Amerika Selatan) yang mengunci tiket lolos, Rabu (26/3) dini hari.
Kemenangan telak 4-1 atas Brasil dalam matchday ke-14 kualifikasi zona Conmebol di Estadio Monumental, Buenos Aires, membuat Argentina meraih 31 poin. Tidak mungkin terkejar di luar enam besar lolos otomatis atau peringkat ketujuh Venezuela dengan 15 poin di sisa empat laga.
Kelolosan Argentina ke Piala Dunia yang tahun depan dihelat di Kanada-Amerika Serikat-Meksiko itu memberi kesempatan La Albiceleste mempertahankan gelar yang diraih di Qatar pada 2022. Jika raihan Argentina tiga tahun lalu karena faktor sang kapten Lionel Messi yang begitu besar, maka kelolosan kemarin justru diraih tanpa pemenang delapan kali Ballon d’Or tersebut.
Messi absen karena cedera otot di area adduktor dan striker 37 tahun itu sebelumnya juga melewatkan kemenangan 1-0 di kandang Uruguay (22/3). Meski minus La Pulga alias Si Kutu –julukan Messi, Argentina bisa memenangi dua laga melawan rival utama di Conmebol sekaligus lolos ke Piala Dunia 2026.
Kemenangan atas Brasil kemarin sekaligus kemenangan back-to-back Argentina atas Selecao –sebutan Brasil– dalam kualifikasi Piala Dunia kali ini. Sebelumnya, skuad Lionel Scaloni mempermalukan Brasil di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro pada 22 November 2023.
“Hari yang menggembirakan bagi kami sekaligus tarian yang menyedihkan (bagi Brasil). Bayangkan jika Messi ada di sini,” kata Presiden Argentina Javier Milei kepada Radio Mitre.
Gelandang Argentina Rodrigo De Paul menganggap pesta kelolosan Argentina ke Piala Dunia kali ini memang kurang lengkap tanpa Messi. “Bagian terbaik sepanjang masa kepelatihan (Lionel) Scaloni adalah ketika Messi ada di sana. Dia adalah yang terhebat dari semuanya,” sebut pemain yang kerap dijuluki sebagai “premannya” Messi itu kepada TyC Sports.
Meski begitu, sisi positif dari absennya Messi kata De Paul adalah Argentina menuju ke Piala Dunia 2026 dengan lebih kuat. Tanpa La Pulga, La Albiceleste juga bisa. “Lebih dari standar yang kami miliki,” tegas gelandang yang main di Atletico Madrid itu.
Yang jadi pertanyaan, dengan sisa waktu yang masih lebih dari setahun ke depan, apakah Messi bisa tampil dalam Piala Dunia 2026? Dengan usia menapak 38 tahun dan “sekadar” bersaing di Major League Soccer bersama Inter Miami CF, keraguan La Pulga tetap kompetitif pasti ada.
’”Anda tentu tahu apa yang aku pikirkan. Mana mungkin aku tidak menunggunya (turun di Piala Dunia 2026). Pada waktunya nanti, dia yang memutuskannya sendiri,” tutur entrenador Scaloni.
Asa Dinasti Simeone
Carolina Baldini tidak mampu menahan air matanya setelah putranya, Giuliano Simeone, menorehkan gol pertama bagi Argentina ke gawang Brasil di Estadio Monumental, Buenos Aires, Rabu (26/3) dini hari. Giu, sapaan karib Giuliano Simeone, menciptakan gol penutup pesta kemenangan 4-1 Argentina yang mengunci tiket lolos ke Piala Dunia 2026.
“Sudah 22 tahun aku menantikan momen seperti ini. Aku tidak bisa menahan kegembiraanku,” ungkap Carolina seperti dilansir Todos Noticias.
Ya, 22 tahun mengacu usia Giu. Gol winger Atletico Madrid itu tercipta dalam caps ketiga bersama La Albiceleste, julukan Argentina. Kakak Giu, striker SSC Napoli Giovanni Simeone malah mampu menciptakan gol dalam debut bersama La Albiceleste pada 2018.
Hanya, Gio –sapaan akrab Giovanni Simeone–menorehkannya bukan dalam laga kompetitif. Melainkan friendly match lawan Guatemala di Los Angeles Memorial Coliseum, Los Angeles (8/9/2018). Gio yang punya 6 caps itu sudah tidak lagi mendapat panggilan timnas dua tahun terakhir.
Meski begitu, masih ada kans melihat Giu dan Gio sama-sama membela Argentina dalam Piala Dunia 2026. Itu berarti mereka akan mengikuti jejak sang ayah, Diego Simeone, yang pernah tiga kali merasakan Piala Dunia. Cholo –julukan Diego Simeone– tampil dalam edisi PD 1994, 1998, dan 2002.
Meski begitu, Giu dan Gio setidaknya sudah menyamai capaian Cholo dengan pernah mencatatkan nama di papan skor La Albiceleste. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO