Buka konten ini
Indonesia menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Kemenangan 1-0 (0-0) atas Bahrain berkat gol Ole Romeney pada menit ke-24 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam menempatkan tim asuhan Patrick Kluivert itu di peringkat keempat grup C dengan sembilan poin, hanya terpaut satu poin dari Arab Saudi yang berada di posisi ketiga.
Kemenangan atas Tiongkok di laga berikutnya di Jakarta pada 5 Juni akan kian memperbesar peluang Garuda untuk setidaknya mengamankan tiket empat besar dan lolos ke babak berikutnya. Lima hari setelah menjamu Tiongkok, Jay Idzes dkk melawat ke Jepang di laga terakhir.
Penampilan Ole Romeny dalam dua laga awalnya bersama Timnas Indonesia benar-benar impresif. Dalam pertandingan melawan Bahrain, Romeny kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol indah pada menit ke-25, membawa Indonesia unggul sementara 1-0. Gol tersebut tak hanya menjadi bukti kualitas individunya, tetapi juga hasil kerja sama apik seluruh tim.
Bermula dari kombinasi dua penyerang andalan, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, gol ini tercipta dengan skema serangan yang rapi. Marselino, yang selama ini dikenal cukup individualistis dalam mencetak gol, kali ini menunjukkan kedewasaan dalam permainannya.
Berada di posisi strategis di depan gawang, ia dengan cerdik memilih mengoper bola kepada Romeny yang berada dalam posisi lebih ideal untuk mencetak gol. Keputusan tersebut terbukti tepat, karena Romeny dengan mudah menuntaskan peluang menjadi gol.
Tak hanya tampil gemilang saat melawan Bahrain, Romeny juga mencatatkan namanya di papan skor ketika Indonesia menghadapi Australia di laga sebelumnya. Meski Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 1-5 dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Sydney, Kamis (20/3), gol Romeny tetap mendapat apresiasi tinggi dari para pecinta sepak bola Tanah Air.
Proses terciptanya gol ke gawang Australia pun sangat menarik. Bermula dari umpan Thom Haye yang dialirkan ke bek tengah Jay Idzes, serangan kemudian diarahkan ke sisi kanan melalui Kevin Diks. Diks lantas mengoper bola kepada Marselino Ferdinan yang dengan cerdik memberikan umpan backheel kepada Rizky Ridho. Tanpa ragu, Ridho langsung mengi-rimkan umpan direct kepada Eliano Reijnders di sektor sayap kanan.
Reijnders yang melihat pergerakan Kevin Diks segera memberikan umpan pendek kepadanya. Diks kemudian mengirimkan bola ke dalam kotak penalti, dimana Romeny dengan cerdik mengecoh bek lawan sebelum menceploskan bola ke gawang Australia.
Gol ini bukan hanya sekadar gol hiburan bagi suporter Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi momen bersejarah. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya dalam 41 tahun terakhir Tim Garuda mampu membobol gawang Australia.
Dengan performa gemilangnya dalam dua pertandingan awal, Ole Romeny semakin membuktikan bahwa ia bisa menjadi salah satu pilar utama Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO