Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Arus kenda-raan yang meninggalkan wilayah Jabotabek mulai meningkat. Hal itu terpotret dari data Jasa Marga yang mencatat adanya lonjakan volume lalu lintas di sejumlah gerbang tol wilayah Trans Jawa.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, sebanyak 325.073 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek pada 21-22 Maret. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama. Yaitu, GT Cikampek Utama menuju Trans Jawa, GT Kalihurip Utama menuju Bandung, GT Cikupa menuju Merak, dan GT Ciawi menuju Puncak.
“Sebanyak 146.711 kendaraan atau 45,1 persen menuju arah timur, Trans Jawa dan Bandung,” ujarnya. Diikuti 102.016 kendaraan atau 31,4 persen menuju Merak, dan 76.346 kendaraan atau 23,5 persen menuju Puncak.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 29,4 persen. Saat itu, hanya 251.232 kendaraan. Artinya, ada pergerakan lebih awal.
Lisye mengingatkan, masyarakat yang memiliki kelonggaran waktu dapat menggeser perjalanan lebih awal. Hal itu sekaligus untuk memanfaatkan potongan tarif 20 persen pada ruas tol Jasa Marga Group dan Non Jasa Marga Group yang diberlakukan mulai Senin pukul 05.00 WIB.
Peningkatan volume lalin tol juga terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Di Jateng, volume kendaraan GT Kalikangkung menuju Semarang tercatat sebanyak 37.915 kendaraan atau naik 17 persen dari lalu lintas normal sebanyak 32.407 kendaraan.
Kemudian, untuk kendaraan yang meninggalkan Semarang, ada 28.699 kendaraan atau naik 4,60 persen dari lalu lintas normal sebanyak 27.438. Lalu di GT Banyumanik, ada 51.742 kendaraan menuju Solo atau naik 0,90 persen dari lalu lintas normal sebanyak 51.282 kendaraan. Sementara yang menuju Jakarta terdapat 35.408 kendaraan atau naik 0,49 persen dibanding lalu lintas normal sebanyak 35.234 kendaraan.
Untuk Jatim, GT Waru Gunung mencatat 40.920 kendaraan menuju Surabaya atau naik 5,49 persen dari lalu lintas normal 38.791 kendaraan. Kemudian, untuk perjalanan menuju Jakarta, tercatat 36.004 kendaraan atau turun 9,34 persen dari lalu lintas normal sebanyak 39.715 kendaraan.
Masih di Jatim, GT Kejapanan Utama mencatat 47.901 kendaraan menuju Malang atau turun 5,72 persen dari lalu lintas normal sebanyak 50.805 kendaraan. Namun, kendaraan menuju Surabaya naik 1,58 persen dari lalu lintas normal sebanyak 48.285 menjadi 49.047 kendaraan.
Hal sama juga terjadi di GT Singosari, arah Malang turun 4,18 persen, hanya 28.663 dari lalu lintas normal sebanyak 29.914 kendaraan. Namun menuju Surabaya, ada 25.600 atau naik 4,91 persen dari lalu lintas normal sebanyak 24.401 kendaraan.
Terpisah, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas lawan arah (contraflow) hingga satu arah (one way) di tol Trans Jawa.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, rekayasa ini dirancang untuk memastikan perjalanan lebih lancar dan aman. Untuk arus mudik, contraflow akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek Km 40 sampai dengan Km 70. Contraflow di jalur ini untuk periode pertama akan diberlakukan mulai Kamis 27 Maret pukul 14.00 WIB sampai dengan Sabtu 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.
Sedangkan periode kedua diberlakukan mulai Senin 31 Maret 2025 pukul 13.00-18.00 WIB dan Selasa 1 April 2025 pukul 11.00-18.00 WIB. Kemudian skema one way akan diberlakukan di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang. Skema one way di dua jalur ini diberlakukan pada Kamis 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Sabtu 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.
“Bila terjadi puncak arus mudik, biasanya H-3 Idulfitri. Itu akan kami lakukan one way, namanya one way nasional. Itu akan kami lakukan. Termasuk juga pada saat nanti arus balik,” ucap Agus.
Lalu, ada juga skema ganjil-genap di Km 47 Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang dan Km 31- Km 98 untuk Tol Tanggerang-Merak. Ganjil-genap berlaku sejak Kamis 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Minggu 30 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.
Untuk jalur non tol, Agus mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan motor sebagai kendaraan mudik. Imbauan itu berkaitan dengan risiko keselamatan yang tinggi. Berdasarkan data tahun lalu, kecelakaan pada kendaraan roda dua paling banyak terjadi. “Karena tahun lalu saat mudik 2024, kecelakaan terbanyak saat operasi ketupat, 75 persen adalah roda dua,” imbuhnya.
Selain penggunaan kendaraan umum, masyarakat juga diminta memaksimalkan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah maupun BUMN. Termasuk Valet & Ride yang disediakan Polri. Layanan Valet & Ride disediakan Polri di jalur Jawa Tengah. Dengan program ini, pengendara motor yang lelah bisa menitipkan motor ke truk dan beralih ke bus.
Loket Tiket di Ketapang Digeser, Merak Siapkan Buffer Zone
DARI Mengwi, Badung, Bali, Yusron lebih memilih menyeberang ke Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (23/3). Pekerja proyek itu naik travel dan harus mengalami antrean panjang sebelum masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, di ujung barat Pulau Dewata.
“Saya naik travel dari Mengwi, jalanan di sekitar Gilimanuk terbilang padat, arus kendaraan terus mengalir. Sampai Banyuwangi langsung sambung naik kereta api bareng pekerja lain,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi (grup Batam Pos) setibanya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Pria 25 tahun itu memilih mudik lebih awal untuk menghindari antrean yang diperkirakan bakal lebih panjang di hari-hari mendekati Idulfitri. Dengan puncak mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret.
Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang yang menghubungkan Bali dengan Jawa dan Merak-Bakauheni yang mengoneksikan Jawa dengan Sumatera sama-sama mengalami lonjakan penumpang kemarin. Dari Gilimanuk, para pemudik yang hendak menyeberang ke Ketapang datang dengan berbagai kendaraan. Mulai roda dua dan roda empat pribadi, travel, sampai bus. Tak jarang ada beberapa mobil pikap yang mengangkut orang dan kendaraan untuk menyeberang. Antrean memanjang sekitar 3 kilometer.
Dari data ASDP Ketapang, jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari Bali lewat Pelabuhan Ketapang mengalami lonjakan signifikan. Angkanya mencapai 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Begitu juga untuk kendaraan roda empat, ASDP mencatat jumlah kendaraan yang menyeberang ke Jawa naik 75 persen. Yang paling tinggi bus yang naik sampai 228 persen.
Di sisi penumpang, peningkatan juga cukup tinggi. Data ASDP Ketapang, tercatat ada 44.662 orang dan 13.614 kendaraan campuran yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang sejak Sabtu (22/3) malam hingga Minggu (23/3) pagi. Sedangkan dari arah Ketapang ada 24.594 penumpang dan 4.821 kendaraan yang menyeberang ke Gilimanuk.
Peningkatan cukup drastis ini membuat ASDP langsung menerapkan sistem tiba bongkar berangkat (TBB) sejak Minggu (23/3) dini hari. Artinya, ada beberapa kapal yang hanya bertugas untuk meng-angkut penumpang dari Bali. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO