Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan persoalan revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI di hadapan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Puan mengaku, polemik revisi UU TNI menjadi perbincangan hangat saat pertemuan dirinya dengan Jokowi dan Surya Paloh dalam acara buka bersama (bukber) di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (21/3).
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tampak satu meja dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
“Jadi saya sebagai Ketua DPR kemudian menyampaikan bahwa ada tiga pasal yang kemudian direvisi yaitu pasal 7, pasal 47, dan 53, hanya tiga hal tersebut yang direvisi,” kata Puan usai pertemuan.
“Dan beliau berdua menyampaikan ‘oh hanya tiga itu saja, jadi tidak ada masalah dan itu semua yang direvisi semuanya fair, yang lain-lain tidak bermasalah, (saya ja-wab) tidak,” sambungnya.
Di hadapan Jokowi dan Surya Paloh, Puan juga menyampaikan bahwa substansi yang diubah dalam UU TNI hanya hal-hal yang memang perlu diubah karena sesuai kebutuhan.
“Dan beliau berdua menyampaikan, Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh, ‘wah kalau memang hanya seperti itu harusnya bisa segera disosialisasikan agar masyarakat dan publik segera mengetahui dan tidak ada kesalahpahaman’, itu saja,” ujar Puan.
Puan memastikan, DPR dan Pemerintah akan segera mensosialisasikan kepada masyarakat soal perubahan dalam UU TNI. Ia berharap tak ada kesalahpahaman terhadap RUU TNI sebab DPR hanya menyetujui substansi yang sesuai dengan kebutuhan dan menegaskan UU TNI yang baru tetap memprioritaskan supremasi sipil serta menjaga hak-hak demokrasi serta HAM.
“Kami DPR RI dan Pemerintah akan segera mensosialisasikan hal itu sehingga publik dan masyarakat bisa segera mengetahui isinya tanpa kemudian ada kecurigaan atau kemudian kesalahpahaman,” pungkasnya.
Akui Hubungannya dengan PDIP Berjalan Hangat
Sementara, Jokowi mengakui dirinya memang cukup lama tidak bertemu dengan Puan dan Surya Paloh. Ia mengklaim, tidak ada pembicaraan yang serius dalam momen pertemuan itu.
“Nggak, ini kita kan lama tidak bertemu. Baik dengan Ibu Puan Maharani, dengan Bapak Surya Paloh, jadi ya ini berbuka puasa sambil silaturahmi, berbicara. Semua dibicarakan. Terutama makanan, makanan yang disajikan,” kata Jokowi di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (21/3).
Jokowi mengklaim, hubungan dirinya dengan PDIP belakangan ini berjalan hangat. Namun, ia tidak menjelaskam maksud tersebut.
“Ya hubungannya memang hangat, betul. Memang hangat, dengan Mbak Puan, hangat,” ujar Jokowi.
Saat disinggung apakah akan melanjutkan pertemuan dengan Megawati, lantas Jokowi mengaku belum ada niat. Namun, ia memastikan ke depan hubungan mereka akan baik-baik saja. “Ya, belum. Tapi akan, akan apa ya, ke depan saya kira akan baik-baik saja,” pungkasnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO