Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) Aksi balapan liar di Simpang Kara, Batam Center, semakin tak terkendali. Trek-trekan yang mayoritas dilakukan remaja ini berlangsung saat arus lalu lintas masih ramai, sehingga membahayakan tidak hanya pelaku balap liar, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
Egi, seorang warga sekitar, mengatakan, kenakalan remaja ini semakin parah selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu sahur.
”Hampir setiap malam sebelum sahur pasti ada yang trek-trekan. Yang ikut balapan masih anak-anak,” ujarnya, kemarin.
Ia menilai banyaknya remaja yang terlibat dalam balapan liar ini disebabkan kelonggaran orangtua yang mengizinkan mereka keluar malam dengan alasan tarawih atau salat Subuh. ”Makanya makin banyak anak-anak di jalan. Bukan cuma yang balapan, yang nonton juga ramai,” katanya.
Menurut Egi, aksi ini semakin nekat karena dilakukan saat lalu lintas masih padat. Ia kha-watir jika terjadi kecelakaan, dampaknya bisa fatal.
”Ini bukan cuma bahaya buat yang balapan, tapi juga pengen-dara lain. Disenggol sedikit saja bisa fatal,” tambahnya.
Balapan Terjadi saat Petugas Rehat
Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta, mengaku pihaknya sudah berusaha keras menindak balapan liar di lokasi tersebut. Bahkan, anggota kepolisian kerap bertahan hingga pagi untuk mencegah aksi serupa.
”Kami sudah sampai pagi terus. Maaf kalau belum memuaskan,” ujarnya.
Namun, ia tak menampik bahwa balapan liar sering terjadi saat petugas sedang rehat atau meninggalkan lokasi.
”Mungkin pas kami istirahat atau saat sahur, mereka langsung beraksi lagi. Laporan ini akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Selain di Simpang Kara, aksi balapan liar juga marak di kawasan Hutan Matakucing. Puluhan motor terlihat berkumpul di lokasi tersebut, mayoritas dikendarai oleh remaja.
Bahkan, aksi ini sempat berujung bentrok antara dua kelompok anak muda. Mereka saling serang dengan lemparan batu dan membawa broti. (*)
Reporter : YOFI YUHENDRI
Editor : RATNA IRTATIK