Buka konten ini

TANJUNGPINANG (BP) – Kepolisian membeberkan motif seorang wanita berstatus mahasiswi yang nekat terjun dari Jembatan Dompak Kota Tanjungpinang, Kepri. Wanita bernama Mariyana, 22, itu diduga mengalami frustasi akibat skripsi yang belum selesai.
Wanita tersebut diketahui hendak mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari Jembatan Dompak, pada Rabu (12/3). Ia berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan, yang kebetulan melintas di perairan jembatan.
”Memang benar korban ini diduga frustasi karena skripsinya tidak selesai atau revisi yang berlangsung lama,” kata Kapolresta Tanjungpinang, Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Hamam Wahyudi, Kamis (13/2).
Ia menambahkan, korban merupakan seorang mahasiswa di salah satu sekolah tinggi yang ada di Tanjungpinang. Warga Kijang Kabupaten Bintan itu, kata dia, memang hendak mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari Jembatan Dompak
”Karena tidak kuat, jadi korban ada upaya percobaan bunuh diri. Tapi korban selamat dan telah mendapat perawatan. Kami akan dampingi untuk konseling dan memeriksa psikologisnya,” tambahnya.
Atas kejadian tersebut, Polresta Tanjungpinang akan memperkuat pengawasan di lokasi yang dianggap rawan terjadinya aksi bunuh diri. ”Kita akan meningkatkan pengawasan, agar tidak ada gangguan Kamtibmas di wilayah hukum Polresta Tanjungpinang,” pungkasnya.
STIE Pinang: Tidak Sepenuhnya Gegara Skripsi
Sementara itu, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Kota Tanjungpinang, Kepri menyatakan penyebab Mariyana, 22 hendak mengakhiri hidup dengan terjun dari Jembatan Dompak, tidak sepenuhnya karena skripsi yang tidak kunjung selesai.
Mereka menilai, bahwa korban yang merupakan seorang mahasiswi nya memiliki masalah pribadi. Tidak hanya itu, korban diklaim sudah beberapa kali hendak mengakhiri hidupnya.
”Kami sudah berkoordinasi dan mengklarifikasi berbagai informasi yang beredar. Semalam, perwakilan kampus juga sudah menjenguk Mariana di rumah sakit,” kata Pimpinan STIE Pembangunan Tanjungpinang, Charly Marlinda, Kamis (13/3).
Ia menerangkan, bahwa korban memang telah dua kali mengajukan judul skripsi. Saat pengajuan pertama, ia sempat memilih untuk menghentikan bimbingan karena harus merawat ibunya yang sakit.
Usai berjalan enam bulan, korban memang tidak ada berkomunikasi dengan dosen pembimbing, SK bimbingan Mariana kadaluarsa. Korban kembali mengajukan judul pada September 2024, tetapi kembali tidak melanjutkan proses bimbingan hingga mendekati masa kadaluarsa Maret 2025 ini.
”Jika dalam 6 bulan tidak ada progres atau komunikasi, maka SK bimbingan akan kadaluarsa. Mariana sempat mengajukan kembali, tetapi situasinya berulang, tidak ada tindak lanjut bimbingan,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dosen pembimbing yang dipilih korban adalah sosok yang dekat dengannya. Tidak hanya itu, menurutnya teman dekat korban menyatakan bahwa ini bukan kali pertama Mariana menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidupnya.
”Bahkan saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023, korban sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup karena tekanan hidup yang dirasakannya,” sebutnya.
Saat ini, Mariana masih dirawat intensif dan dilaporkan mengalami cedera fisik akibat percobaan yang dilakukannya. Pihak kampus akan mengupayakan dispensasi akademik untuk Mariana dan berkoordinasi dengan psikolog serta psikiater guna memberikan pendampingan mental secara berkelanjutan.
”Kami merasa bertanggung jawab sebagai keluarga besar. Kami ingin Mariana kembali bersemangat menjalani hidup dan menyelesaikan studinya,” pungkasnya.
Diketahui, wanita tersebut dilaporkan terjun dari Jembatan Dompak Tanjungpinang, sekitar pukul 14.00. Usai berhasil diselamatkan oleh ABK kapal, wanita ini langsung dibawa ke Pelabuhan Tanjung Duku, untuk diberikan pertolongan. ”Tadi tiba-tiba ada kapal yang ngantar korban ke dermaga ini. Katanya wanita tersebut terjun dari jembatan dompak,” kata Budi, seorang warga sekitar.
Ia menerangkan, bawah korban diantar di dalam kondisi masih bernyawa, namun dengan tubuh yang sudah lemas. Ia menduga, wanita tersebut sempat lemas, usai terjun dari Jembatan Dompak tersebut. (*)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI