Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Sepekan jelang dimulainya arus mudik Lebaran, pemerintah pusat menginstruksikan seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan kesiapan infrastruktur jalur mudik di wilayah masing-masing.
Tak hanya itu, pemerintah pusat juga memberikan lampu hijau kepada pemda memakai pos belanja tidak terduga (BTT) di APBD untuk perbaikan jalur-jalur mudik. Selama ini, BTT memang tidak digunakan untuk hal ini.
“Kami minta pemda segera mengecek kondisi infrastruktur jalan di daerahnya masing-masing. Terutama infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawab pemda. Jika ada kerusakan, harus segera dilakukan perbaikan,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Tito menjelaskan, pemda dapat menggunakan anggaran BTT untuk membiayai perbaikan jalan. Sebab, jika harus menunggu pergeseran anggaran, pemda tak memiliki banyak waktu. Padahal, langkah cepat diperlukan.
Bahkan, bila pemda masih ragu menggunakan BTT, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal mengeluarkan edaran. “Selain infrastruktur jalan, pemda juga perlu menertibkan berbagai gangguan lain yang dapat menghambat arus kendaraan,” katanya.
Jalur Penyeberangan
Di sisi lain, sehubungan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025, layanan penyeberangan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk ditutup.
Periode penutupan di Pelabuhan Ketapang mulai 28 Maret Pukul 17.00 WIB sampai 30 Maret Pukul 06.00 WIB. Sementara periode penutupan di Pelabuhan Gilimanuk dimulai pada 29 Maret pukul 05.00 Wita sampai 30 Maret pukul 06.00 Wita.
“Bagi pengguna jasa yang telah melakukan reservasi pada periode tersebut, akan dilakukan pengembalian dana secara penuh (full refund) di luar biaya layanan dan administrasi,” kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin.
Pada angkutan Lebaran 2025, ASDP mencatat ada sembilan lintasan utama yang masuk dalam pantauan nasional, yakni Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Jangkar–Lembar, Padangbai–Lembar, Kayangan–Pototano, Tanjung Api-Api–Tanjung Kelian, Ajibata–Ambarita, Penajam–Kariangau, dan Bajoe–Kolaka. Selain itu, ASDP juga menyiapkan layanan di pelabuhan perbantuan, yakni Ciwandan–Wika Beton dan Bojone-gara–Muara Pilu, guna me-ngurangi kepadatan di lintasan utama.
Diperkirakan, jumlah penumpang mencapai 4,56 juta orang dan total kendaraan sebanyak 1,13 juta unit pada momen mudik tahun ini. Angka ini meningkat sekitar 10 persen dari realisasi tahun lalu.
Untuk mengantisipasi ini, ASDP telah menyiapkan 68 unit dermaga yang terdiri atas 56 unit milik ASDP dan 12 unit non-ASDP. Termasuk 203 unit kapal, yang terdiri atas 59 kapal ASDP Group dan 144 kapal reguler non-ASDP.
Penggunaan Mobil Listrik
Sementara itu, pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) selama mudik mendatang diprediksi bertambah.
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo bahkan memperkirakan kenaikannya lima kali lipat dibanding mudik tahun lalu. “Untuk itu, PLN mengantisipasi dengan menambah jumlah SPKLU 7,5 kali lipat lebih banyak di titik dengan okupansi tinggi menjadi 800 unit,” kata Darmawan.
Pada mudik Lebaran tahun ini, PLN menyiagakan SPKLU menjadi 1.000 unit di 615 lokasi di jalur mudik trans-Sumatera dan Jawa. Secara nasional hingga saat ini, PLN dengan para mitra telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis seluruh tanah air.
Di setiap titik, PLN juga menyiagakan 6 ribu personel SPKLU yang siaga 24 jam nonstop. “Sehingga kita harapkan tidak ada antrean charging,” tuturnya. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO