Buka konten ini
SEKUPANG (BP) – Puskesmas Sekupang melakukan pengawasan terhadap takjil yang dijual di Bazar Ramadan Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dijual kepada masyarakat, agar tidak mengandung bahan berbahaya seperti pengawet atau pewarna sintetis yang berlebihan.
Kepala Puskesmas Sekupang, Indriani Ningsih, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil belasan sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium Puskesmas Sekupang.
”Kami rutin melakukan pengawasan di setiap wilayah kerja Puskesmas Sekupang. Minggu lalu, kegiatan serupa telah dilakukan di Kelurahan Sungai Harapan, dan kali ini di Kelurahan Tanjungriau. Hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan tidak ada makanan yang mengandung bahan berbahaya,” ujarnya, kemarin.
Indriani menambahkan bahwa masih ada dua titik lain yang akan diawasi dalam waktu dekat. Selain mengambil sampel makanan, pihaknya juga mendata para pedagang, termasuk nomor kontak dan alamat mereka. Jika nantinya ditemukan zat berbahaya dalam makanan yang diuji, Puskesmas akan langsung menghubungi pedagang yang bersangkutan untuk memberikan pembinaan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa makanan dengan warna mencolok dan aneka bakso menjadi prioritas dalam pengambilan sampel. Selain itu, tim Puskesmas juga mengimbau pedagang untuk menjaga kebersihan dagangan mereka, seperti menutup makanan agar terhindar dari lalat dan debu sebelum dijual kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan bahwa pengawasan takjil dilakukan dengan cara mengambil sampel makanan secara acak di berbagai pasar Ramadan. Sampel tersebut kemudian diuji menggunakan alat deteksi cepat.
”Petugas dari Puskesmas akan membeli beberapa sampel takjil secara acak, lalu mengujinya menggunakan tes kit khusus. Jika ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, kami akan langsung memberikan pembinaan dan peringatan kepada pedagang,” ujar Didi.
Ia menegaskan bahwa pemeriksaan ini akan dilakukan secara rutin sepanjang Ramadan. Jika ditemukan indikasi adanya bahan berbahaya, Dinkes Batam akan berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk tindakan lebih lanjut.
”Kami ingin masyarakat bisa berbuka puasa dengan tenang dan sehat, tanpa harus khawatir dengan bahaya bahan tambahan yang tidak seharusnya ada dalam makanan,” tutupnya. (***)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RATNA IRTATIK