Buka konten ini
BIRMINGHAM (BP) – Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi memulai laga di All England dengan penuh keyakinan. Duo yang akrab disebut Ana/Tiwi itu menundukkan duo Thailand Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong dengan 21-7, 21-9 di Utilita Arena, Birmingham, Selasa (11/3)
“Di pertandingan pertama ini, alhamdulillah kami dapat bermain dengan baik sesuai dengan apa yang sudah kami rencanakan dari sebelumnya,” ujar Tiwi pasca pertandingan.
Ana menambahkan, di pertandingan perdana mereka saling mengingatkan untuk terus menekan walaupun sudah unggul. “Tetap dengan pola yang tidak berubah karena lawan juga terlihat tidak enak bermainnya. Mereka terus dalam tekanan,” kata Ana.
Menurut Tiwi, ini merupakan start yang cukup baik baginya untuk meningkatkan kepercayaan diri di pertandingan selanjutnya. Apalagi, ini merupakan All England perdana baginya.
“Ini cukup mengesankan. Apalagi dengan karpet lapangan yang berwarna abu-abu, menjadi pengalaman yang menarik. Dari suasana juga sangat berbeda,” ungkap Tiwi. “Tegang pasti ada. Tapi kami mencoba fokus pada pertandingan, tidak mau terlalu terpengaruh dengan rasa gugup,” sambung Ana
Sementara itu, Hendra Setiawan berharap kehadirannya mampu membawa Sabar Karyaman Gutama/M Reza Pahlevi Isfahani bermain baik di All England. Eks duet M Ahsan itu menceritakan, awalnya Sabar/Reza memintanya untuk menjadi pelatih. “Saya pasti mau bantu. Saya tahu bagaimana sulitnya jadi pemain profesional,” kata Hendra.
“Akhirnya kami jalan, ada tiga mingguan sebelum ke sini. Persiapan sudah oke semua. Harapan saya mereka bisa maksimal di dua turnamen Eropa,” harap Hendra.
Hendra mengaku tidak banyak pola-pola latihan yang diubah atau ditambah. Pasalnya, Sabar/Reza sudah senior. ”Saya hanya meminta sedikit program tapi maksimal melakukannya,” ucap Hendra.
Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana mindset kedua pemain yang sekarang sudah ranking 8 BWF. “Jadi harus lebih percaya diri. Jangan jadi beban,” katanya.
Hendra saat masih aktif bermain, sempat dalam beberapa kesempatan mendampingi junior-juniornya di bangku pelatih. Termasuk saat mendamping Reza Pahlevi ketika berduet dengan Marcus Fernaldi Gideon. saat membela PB Jaya Raya di Kejurnas Beregu Campiran PBSI 2024.
Tapi di All England 2025 inilah ia akan benar-benar berstatus sebagai pelatih. Hendra sadar betul tugasnya tidak mudah. “Ini sebagai bagian dari cari pengalaman juga untuk saya. Saat jadi pemain dulu sempat beberapa kali tapi itu berbeda. Sekarang benar-benar jadi pelatih,” sahut Hendra. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO