Buka konten ini
SEKUPANG (BP) Akses jalan menuju permukiman warga Marina, Kelurahan Tanjung-riau, Kecamatan Sekupang, yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Batam, semakin rusak parah. Jalan yang sejak awal tidak diaspal atau disemenisasi kini semakin becek dan berlumpur, terutama saat hujan. Kondisi ini dikeluhkan warga karena sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Warga setempat berharap adanya penanganan segera agar akses jalan ini bisa lebih layak dan nyaman dilalui. Indra, salah seorang warga Marina, mengatakan bahwa sejak permukiman ini dibangun, jalan tersebut memang belum pernah tersentuh aspal atau semenisasi.
”Setiap tahun kami usulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), tetapi hingga kini belum ada perkembangan yang berarti,” ujarnya, kemarin.
Keluhan yang sama disampaikan Susanti, warga Perumahan Glory Raflesia. Ia menuturkan bahwa jalan tersebut merupakan satu-satunya akses keluar-masuk permukiman mereka. ”Kalau hujan seperti ini, beginilah kondisinya. Kami tidak bisa menghindari karena ini satu-satunya jalan keluar dari perumahan,” katanya.
Warga sudah lama mengeluhkan kondisi jalan ini. Berba-gai upaya telah dilakukan agar pemerintah segera mengambil tindakan, termasuk aksi protes simbolis seperti menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang.
Ardian, warga Perumahan Renggali Marina, menyatakan bahwa masyarakat sudah lelah menunggu janji-janji perbaikan yang tak kunjung terealisasi. Menurutnya, jalan yang rusak ini bukan hanya merugikan warga dari segi kenyamanan, tetapi juga membahayakan pengendara, terutama saat hujan deras yang menyebabkan genangan air dan lumpur tebal.
Menanggapi keluhan tersebut, Lurah Tanjungriau, Syamsuddin, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan perbaikan jalan melalui anggaran Program Strategis Pembangunan Kelurahan (PSPK). Namun, hingga kini usulan tersebut belum mendapat persetujuan anggaran yang memadai dari pihak terkait.
Selain itu, Syamsuddin juga meminta pihak pengembang perumahan di sekitar kawasan tersebut untuk turut berperan dalam perbaikan infrastruktur. ”Kami berharap semua pihak, termasuk pengembang, dapat membantu menyelesaikan persoalan ini. Karena jika hanya mengandalkan anggaran kelurahan, tentu tidak cukup,” katanya.
Sementara itu, warga juga berharap Pemerintah Kota Batam bisa memberikan perhatian lebih serius terhadap kondisi jalan ini. Mereka menilai, sebagai bagian dari fasilitas umum, akses jalan permukiman harus menjadi prioritas perbaikan demi kenyamanan dan keselamatan warga.
Beberapa warga bahkan me-ngancam akan melakukan aksi lebih besar jika tidak ada tindakan konkret dalam waktu dekat. Mereka merasa bahwa hak dasar mereka sebagai warga untuk mendapatkan infrastruktur yang layak seharusnya tidak diabaikan oleh pemerintah.
Masyarakat berharap agar dalam waktu dekat ada solusi nyata untuk perbaikan jalan ini. Mereka menunggu realisasi janji pemerintah agar kondisi jalan tidak semakin memburuk dan aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan lancar tanpa hambatan. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK