Buka konten ini

BATAM (BP) – Kasus Diabetes Melitus (DM) non-insulin dependen di Kota Batam terus menjadi perhatian. Sepanjang Januari hingga Februari 2025, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat sebanyak 1.520 kasus baru. Dari jumlah tersebut, 1.000 di antaranya merupakan perempuan, sementara 520 lainnya laki-laki.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan bahwa tingginya kasus DM ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah resistensi insulin, dimana sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
Selain itu, faktor obesitas atau kelebihan berat badan turut berperan besar dalam meningkatkan risiko terkena diabetes. Lemak visceral yang tinggi pada penderita obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga membuat efektivitas insulin dalam tubuh menurun.
”Gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi gula dan lemak jenuh juga memperparah kondisi ini,” ujar Didi, Rabu (19/2).
Selain faktor gaya hidup, faktor genetik juga menjadi penyebab DM. Seseorang dengan riwayat keluarga penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini. Oleh karena itu, Didi mengimbau masyarakat untuk menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka kasus DM pada awal tahun ini masih tergolong tinggi. Sepanjang tahun 2024, kasus DM yang terlapor mencapai 13.883 orang.
Sementara itu, pada Januari 2025 saja, jumlah penderita DM yang terlapor sebanyak 3.724 dimana 1.520 di antaranya diagnosis menderita DM. Data ini menunjukkan bahwa diabetes masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Batam.
Untuk menekan angka kasus, Dinas Kesehatan Kota Batam terus menggalakkan program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan fisik, seperti berolahraga rutin, serta menghindari konsumsi makanan tinggi gula dan lemak.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat, diharapkan angka kasus DM di Batam dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat serta terhindar dari risiko komplikasi akibat diabetes. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RYAN AGUNG