Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Para pebulu tangkis Indonesia bersiap untuk mengikuti tur Eropa. Di antaranya adalah German Open (25 Februari-2 Maret), Orleans Masters (4-9 Maret), All England Open (11-16 Maret), Swiss Open (18-23 Maret), hingga Spain Masters (25-30 Maret).
Para atlet diminta untuk menunjukkan kebolehannya di turnamen perorangan. Sebab, tur Eropa bakal dijadikan salah satu penilaian untuk tampil di Sudirman Cup yang berlangsungkan pada 27-04 April.
“Tentunya rangkaian turnamen Eropa ini menjadi bahan evaluasi kita untuk menyusun tim Sudirman. Kami lihat nanti seberapa jauh tim elit kita, dan seberapa jauh perjalanan tim backup kita,” ujar Kabidbinpres PP PBSI Eng Hian.
Oleh sebab itu, skuad muda yang berhasil merebut juara di Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2025 berpeluang untuk kembali me-ngisi skuad. “Kami tetap menyi-apkan pemain yang paling siap untuk turun di setiap turnamen,” papar pria yang sebelumnya melatih ganda putri itu.
Eng Hian puas dengan performa pemain muda di BAMTC yang mampu bersaing dengan negara lain. Dari sisi tim kepelatihan, mereka tak sekadar merebut juara. Tapi juga memantau dan mapping pemain muda dari negara lain. “Ini akan membuat kami terus mengevaluasi. Jangan sampai sekarang menang enam bulan lagi kesalip,” sebut pelatih yang akrab disapa Koh Didi tersebut.
Didi menegaskan bahwa tim tak serta merta ingin memaksakan pemain elit untuk tampil di Sudirman Cup. Meskipun, sejak juara pada 1989, alias edisi perdana, belum sekalipun piala ini balik ke tanah air.
Prestasi terbaik adalah merebut runner up di enam edisi. Di antaranya Kopenhagen 1991, Birmingham 1993, Lausanne 1995, Sevilla 2001, Beijing 2025, Glasgow 2007. Sedangkan, di dua edisi ter-akhir pada Vantaa 2021 dan Suzhou 2023 tim Indonesia gagal tembus ke semifinal.
“Iya jadi tergantung kesiapan dulu. Lebih baik kami menginvestasi daripada kami memaksakan hanya tim elit, tapi pemainnya tak siap,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya siap realistis terkait target tim di Piala Sudirman 2025. “Pada saat nanti menentukan tim ternyata banyak pemain muda, ya tentu harus realistis dengan targetnya. Itu yang harus didukung,” timpalnya.
Sementara itu, Siti Fadia Silva Ramadhanti di All England bakal menjalani duet bersama Apriyani Rahayu. Fadia begitu excited bisa berpartner dengan Apriyani.
“Karena kan kita sudah latihan setiap hari. Walaupun gak partneran tapi kan setiap hari selalu bareng. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO