Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat empat orang warga yang didiagnosa mengidap HIV pada awal tahun 2025. Keempat pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah kasus HIV positif yang ditemukan sejak tahun 2022 hingga 2025 tercatat sebanyak 368 orang, dengan rincian 246 orang laki-laki dan 104 orang perempuan. Pasien laki-laki mendominasi jumlah HIV positif di Tanjungpinang.
”Untuk Januari hingga Februari, ada empat orang, semua laki-laki. Dua orang ber-KTP Tanjungpinang dan dua lagi ber-KTP luar Tanjungpinang,” kata Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam.
Ia menjelaskan bahwa jumlah laki-laki yang mengidap HIV di Tanjungpinang semakin meningkat setiap tahunnya. Dari 86 pada tahun 2022, menjadi 93 orang dan 81 orang di tahun 2023 dan 2024.
Sementara itu, jumlah perempuan yang terdeteksi HIV positif pada tahun 2022 tercatat sebanyak 35 orang, meningkat pada tahun 2023 menjadi 37 orang, dan menurun pada tahun 2024 menjadi 32 orang.
”Untuk pasien HIV perempuan masih nol pada awal tahun 2025 ini,” tambahnya.
Menurut Rustam, kelompok risiko yang paling banyak dari tahun 2022 hingga tahun 2025 adalah Lelaki Seks Lelaki (LSL) dengan jumlah 47 orang pada tahun 2022, 54 orang pada tahun 2023, 38 orang pada tahun 2024, dan 2 orang pada tahun 2025.
Untuk menekan angka penderita HIV di Tanjungpinang, Dinkes rutin melakukan sosialisasi tentang informasi HIV dan IMS. Pihaknya juga melakukan pelayanan konseling dan testing sukarela secara jemput bola atau mobile Voluntary Counselling & Testing (Mobile VCT) secara berkala di lokasi-lokasi tertentu.
Rustam mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran HIV AIDS dengan cara tidak melakukan hubungan seks bebas sebelum menikah dan bersikap setia kepada pasangan yang sah atau tidak berganti-ganti pasangan.
”Lalu tidak menggunakan narkoba, apalagi jarum suntik narkoba secara bergantian. Dan menghindari perilaku seksual berisiko termasuk dengan sesama jenis,” pungkasnya.
Warga Binaan Jalani Skrining
Sementara itu, Rumah Tahanan (Rutan) Tanjungpinang bekerja sama dengan Puskesmas Tanjungpinang Barat dan Dinas Kesehatan Tanjungpinang menggelar Voluntary Counseling and Testing (VCT) Mobile di Rutan Tanjungpinang.
VCT tersebut berupa skrining HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) itu diikuti 135 warga binaan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit menular di lingkungan Rutan.
VCT Mobile ini juga mencakup sesi konseling bagi warga binaan yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang HIV dan IMS. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran warga binaan akan pentingnya kesehatan.
Selain itu, memberikan edukasi terkait pencegahan serta penanganan dini penyakit menular dan memastikan kondisi kesehatan mereka tetap optimal selama menjalani masa pembinaan.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Adittya Pratama, mengatakan pemeriksaan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Tanjungpinang dalam menjaga kesehatan warga binaan. ”Pemeriksaan kesehatan, terutama skrining HIV dan IMS, sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan tetap terjaga,” katanya, Selasa (18/2).
Melalui kegiatan ini, lanjut Adittya, kesadaran warga binaan terhadap kesehatan diri semakin meningkat serta dapat mencegah penyebaran penyakit menular di dalam lingkungan Rutan.
”VCT berjalan sesuai prosedur dan memberikan manfaat maksimal bagi warga binaan,’’ jelasnya. (*)
Reporter : Yusnadi Nazar / Mohamad Ismail
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI