Buka konten ini
WASHINGTON (BP) – Perusahaan teknologi Google secara resmi mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika di peta mereka mengikuti perubahan yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir Antara, Google mengatakan di wilayah AS, mereka mengikuti Sistem Informasi Nama Geografis milik Survei Geologi AS, yang secara resmi telah mengadopsi perubahan nama oleh Trump untuk perairan yang membentang di sebagian besar pantai timur Meksiko dan AS Selatan.
Pengguna di AS sekarang melihatnya sebagai ’Teluk Amerika’, sementara mereka yang di Meksiko tetap melihatnya sebagai ’Teluk Meksiko’.
Sementara untuk para pengguna di luar kedua negara tersebut akan melihat nama asli (Teluk Meksiko), dengan nama pilihan Trump (Teluk Amerika) dalam tanda kurung.
Meski demikian, peta Apple mempertahankan nama asli Teluk tersebut. Di antara serangkaian perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Trump adalah perintah untuk mengganti nama perairan yang telah dikenal sebagai Teluk Meksiko selama berabad-abad.
Perintah tersebut juga mengubah nama Gunung Denali di Alaska, nama yang digunakan untuk gunung yang memiliki puncak tertinggi di Amerika Utara, kembali menjadi Gunung McKinley.
Selain itu, Donald Trump juga resmi mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif 25 persen pada semua impor baja dan aluminium yang masuk ke AS tanpa pengecualian atau pembebasan.
Trump menandatangani dua pemberitahuan resmi terkait tarif tersebut pada Senin (10/2) waktu setempat, sekaligus menegaskan rencana untuk mengumumkan tarif timbal balik dalam dua hari ke depan, yaitu bea masuk atas impor AS yang dirancang untuk menyamai tarif yang dikenakan negara lain terhadap ekspor AS. ”Hari ini, saya menyederhanakan tarif kami atas baja dan aluminium sehingga semua orang bisa memahami dengan jelas apa artinya. Tarifnya 25 persen tanpa pengecualian atau pembebasan, dan berlaku untuk semua negara, tidak peduli dari mana asalnya,” kata Trump kepada wartawan saat menandatangani dokumen tersebut.
”Jika diproduksi di Amerika Serikat, maka tidak ada tarif. Yang harus Anda lakukan hanyalah membuatnya di Amerika Serikat. Kita tidak membutuhkannya dari negara lain,” tambahnya. (***)
Reporter : JP Group
Editor : andriani susilawati