Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Operasi Keselamatan Seligi 2025 sudah berlangsung selama dua hari. Selama operasi ini, pihak kepolisian gencar melakukan sosialisasi kepada para pengendara.
”Dua hari ini kegiatan utama kami adalah sosialisasi,” ujar KBO Satlantas Polresta Barelang, Ipda Yudi Patra, Selasa (11/2).
Yudi menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan mencakup beberapa hal, antara lain penggunaan lajur kiri oleh sepeda motor, larangan penggunaan ponsel saat berkendara, dan larangan penggunaan knalpot brong.
“Selain itu, kami juga mengingatkan agar kendaraan yang tidak standar pabrikan atau yang dimodifikasi, seperti menambah panjang rangka atau mengubah spesifikasi, untuk mematuhi ketentuan yang ada. Begitu juga dengan kendaraan sirine yang tidak sesuai peruntukannya, atau kendaraan yang menggunakan sirine atau rotator tanpa izin,” jelasnya.
Tak hanya itu, sosialisasi juga mencakup ketentuan mengenai tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak sesuai aturan, penggunaan helm SNI yang harus dikaitkan dengan baik, serta kendaraan pribadi yang digunakan untuk travel liar atau mudik.
“Kami juga mengingatkan pemilik tempat wisata untuk melengkapi sarana parkir bagi pengunjungnya,” tambah Yudi.
Diketahui, Operasi Keselamatan Seligi 2025 berlangsung selama 14 hari, yakni dari tanggal 10 hingga 23 Februari. Dalam operasi ini, polisi menargetkan 40 persen fokus pada pembinaan dan sosialisasi, sementara 20 persen akan dialokasikan untuk penindakan hukum terhadap pelanggar.
“Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas,” ungkapnya.
Yudi berharap dengan adanya sosialisasi ini, tingkat kesadaran pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas semakin meningkat.
“Dengan patuhnya pengendara terhadap aturan, kami harapkan angka kecelakaan di Batam dapat berkurang,” tutupnya. (*)
Reporter : Yofi Yuhendri
Editor : RATNA IRTATIK