Buka konten ini
Hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang merupakan surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam serta pelajaran berharga tentang pentingnya menghargai alam. Dengan segala pesonanya, menjadikan hutan ini tempat berwisata sekaligus ruang
untuk bersyukur atas kekayaan alam ciptaan Sang Penguasa langit dan bumi.
Rekreasi di alam terbuka selalu menjadi pilihan tepat untuk melepaskan penat dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari. kawasan hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang menjadi pilihan.
Setiap derap langkah yang terjejak di kawasan dalam hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang ini, akan menghadirkan suasana menenangkan yang jauh dari kebisingan dan hiruk-pikuk kota.
Tak hanya menawarkan keindahan yang memanjakan mata, rekreasi di alam terbuka juga memberikan pengalaman yang mendalam tentang rasa syukur atas ciptaan Allah yang Maha Kuasa.
Hutan Lindung Bukit Kucing juga menjadi rumah dari berbagai jenis burung, mamalia, berbagai jenis serangga hingga reptil. Selain itu hutan ini juga menjadi tempat hidup berbagi jenis pohon seperti pohon melaleuca, pohon akasia, pohon mahoni hingga semak kantung semar.
Selain itu, hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang dikenal sebagai area yang dilindungi karena memiliki perannya yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam. Berfungsi untuk melindungi tanah dari erosi dan menjaga siklus air.
Oleh karena itu, kawasan ini seakan menjadi surga tersembunyi yang menawarkan keindahan alam serta pelajaran berharga bagi manusia untuk selalu bersyukur atas kekayaan alam ciptaan Sang Penguasa langit dan bumi.
Kawasan ekowisata hutan lindung Bukit Kucing yang unik dan cukup terkenal di seantero Tanjungpinang ini, berada di tengah kota yang dikelilingi oleh permukiman penduduk.
Lokasinya tepat berada di antara Jalan Hutan Lindung, Jalan Ir Juanda, Jalan Ir Sutami, Jalan MT Haryono, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Pompa Air Tanjungpinang.
Berwisata ke hutan yang memiliki luas lebih kurang 54,4 hektare ini, seperti berekreasi ke alam bebas terbuka. Memasuki area hutan, seakan terasa tidak lagi berada di perkotaan karena dikelilingi pepohonan hijau.
Saat memasuki kawasan ini, udara segar, pohon-pohon besar nan rindang berpadu suara burung yang merdu dan gemercik mata air, menciptakan suasana yang menyejukkan hati.
Karena itu, rekreasi di hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang merupakan pilihan yang ideal untuk siapa saja karena memberikan manfaat untuk menyegarkan tubuh, pikiran, mental, dan emosional.
Tak hanya itu, rekreasi di hutan lindung juga memberi kesempatan untuk terhubung dengan alam yang sering kali sulit dilakukan dalam kehidupan modern. Menumbuhkan rasa syukur dan kekaguman terhadap alam serta menjadi inspirasi siapapun untuk berkontribusi dalam pelestarian alam.
Di area hutan lindung ini, siapapun dapat berwisata. Melakukan aktivitas jogging di area yang tersedia, trekking atau hanya sekedar berjalan kaki, bersepeda hingga mendirikan kemah atau tenda.
Sedangkan cerita lain dari hutan ini yaitu terdapat satu batu yang cukup melegenda yang berada di tengah hutan. Menurut cerita rakyat, secara kasat mata, di belahan batu tersebut mengeluarkan sumber air. Jika musim hujan, air yang keluar dari batu itu berlimpah. Jika kemarau, air menyusut bahkan kering.
Keunikan lain dari hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang ini yaitu terdapat satu area yang disebut sebagai peninggalan zaman penjajahan Jepang. Area itu merupakan sebuah kolam atau bendungan air yang menjadi sumber air bersih.
”Masyarakat setempat menyebut kolam itu ”water pang” (water pump). Dulu waktu kecil, kami sering mandi di situ. Asik sekali waktu itu menikmati alam,” kata Erik (40), salah seorang warga Jalan Hutan Lindung Tanjungpinang, Selasa (14/1).
Menurut Erik, kawasan hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang ini merupakan lokasi yang cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati kesejukan alam terbuka hijau. Tempat yang cocok juga untuk berolahraga joging, trekking dan bersepeda.
Erik bercerita, saat memasuki area hutan lindung, siapapun akan langsung merasakan keindahan dan kesejukan alami dengan udara yang bersih serta merasa seperti merasa terhubung dengan alam terbuka.
”Biasanya digunakan untuk siswa Pramuka berkemah. Beberapa waktu lalu menjadi lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa. Di pintu masuk hutan, ada tanah kosong yang dijadikan lapangan bola,” ungkapnya.
Masih kata Erik, sebagian area hutan lindung, pernah terbakar akibat musim kemarau berkepanjangan, beberapa waktu lalu. Namun kini telah kembali ditumbuhi berbagai jenis pohon yang ditanam oleh pihak pemerintah.
Sebagai warga tempatan, Erik juga berharap siapapun yang mengunjungi hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang, memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya dan mengikuti aturan berkunjung.
”Ya intinya tidak merusak pohon atau tumbuhan dan yang paling penting tidak buang sampah sembarangan,” ujar Erik.
Sebagai warga tempatan, Erik juga berpendapat bahwa menjaga kelestarian juga menjadi tanggung jawab bersama agar kawasan hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang sebagai tempat wisata, tetap terjaga dan lestari.
”Biar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan manfaatnya. Mari bersama-sama mensyukuri, menjaga dan melestarikan hutan lindung sebagai kekayaan alam ciptaan Allah,” ajak Erik.
Seorang fotografer travel (perjalanan) di Tanjungpinang yakni Albet juga sempat merasakan kesejukan dan keasrian yang ditampilkan oleh hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang.
Keindahan hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang, kata Albet, menjadikannya tempat yang ideal untuk fotografi. Baik itu lanskap pepohonan tinggi menjulang dan kabut pagi yang menyelimuti, menjadi momen yang layak untuk diabadikan.
Menurutnya, hutan lindung juga sebagai spot atau tempat menarik untuk berburu foto alam liar (wild life photography). Jika beruntung, kata Albert, fotografer akan menemukan berbagai jenis burung, mamalia, serangga dan reptil yang hidup di hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang.
”Di sana (hutan lindung Bukit Kucing) bisa menikmati keasrian alam sambil motret alam,” ungkapnya.
Albet menambahkan, hutan lindung juga dapat memberikan edukasi tentang pentingnya konservasi lingkungan dan menjaga kelestarian alam.
”Berkunjung ke hutan lindung adalah kesempatan baik untuk belajar sambil menikmati suasana alam,” tambahnya.
Sebagai bentuk pelestarian, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Sei Jang Duriangkang bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menggelar program penanaman sejuta bibit pohon di hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang.
Kepala BPDAS Sei Jang Duriangkang Haris Sofyan Hendrianto, mengatakan program penanaman sejuta pohon ini dilaksanakan serentak di 37 Provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Kepri yang berlokasi di hutan Lindung Bukit Kucing Tanjungpinang.
Menurut Haris, penanaman sejuta pohon ini merupakan agenda tahunan dan kegiatan yang nyata. Terdapat 400 bibit pohon berbagai jenis yang ditanam di area seluas satu hektare.
”Setelah penanaman, akan dilakukan pemeliharaan di kawasan ini,” katanya, Selasa (14/1).
Haris menambahkan bahwa pemeliharaan akan dilakukan setidaknya selama dua tahun ke depan. Yakni berupa pemupukan dan pembersihan lahan dari tanaman ilalang.
”Jadi pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik dan dapat berfungsi untuk menjaga lingkungan menjadi lebih sehat dan lestari” tutupnya.
Sekedar informasi, kawasan hutan lindung Bukit Kucing Tanjungpinang telah ditetapkan oleh Gubernur Kepri dalam daftar objek wisata yang menjadi Daya Tarik di Kepri melalui Surat Keputusan Nomor 1263 Tahun 2022.
Hutan lindung Bukit Kucing kini menjadi daya tarik wisata dan juga sebagai ekowista Kepri. Hutan ini juga merupakan Hutan yang dilindungi dan telah ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan fungsi lindung. (***)
Reporter : YUSNADI NAZAR
Editor : Iman wachyudi