Buka konten ini
BATAM (BP) – Komisi XIII DPR RI mengapresiasi kinerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam yang berhasil mencatatkan lonjakan signifikan dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2024. Berdasarkan data, Imigrasi Batam meraih PNBP sebesar Rp143,19 miliar, jauh melampaui target awal sebesar Rp59,35 miliar.
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan efektivitas pelayanan keimigrasian di Batam, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran. Ia juga menegaskan bahwa Kantor Imigrasi Batam memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia, terutama karena tingginya lalu lintas orang di perbatasan.
”Kantor Imigrasi Batam adalah yang kedua tersibuk setelah Bali, dan capaian PNBP ini membuktikan efektivitas pelayanan yang diberikan. Kami mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Imigrasi Batam yang telah berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara,” ujar Willy, Kamis (6/2).
Selain memberikan apresiasi, Komisi XIII DPR RI juga menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan petugas imigrasi. Menurut Willy, petugas yang bertugas di perbatasan, termasuk di Batam, harus mendapatkan perhatian lebih agar dapat bekerja secara optimal.
”Petugas yang bekerja di perbatasan, terutama di pulau-pulau terluar, harus mendapatkan apresiasi yang setimpal dengan beban kerja mereka,” tegasnya.
Komisi XIII juga mencatat bahwa peningkatan jumlah pelintas di Batam menuntut adanya penguatan infrastruktur layanan, seperti penambahan autogate di terminal, peralatan pelayanan imigrasi yang lebih modern, serta sistem pengawasan orang asing yang lebih canggih.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Dirjen Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan keimigrasian di Batam. Salah satu langkah yang direncanakan adalah pemanfaatan teknologi satelit untuk memperkuat pengawasan terhadap pergerakan warga negara asing di wilayah perbatasan.
”Kami akan menindaklanjuti saran mengenai inovasi teknologi, khususnya dalam pengawasan menggunakan satelit di wilayah Kepulauan Riau,” ungkap Saffar.
Selain itu, Saffar juga menyoroti pentingnya koordinasi antara imigrasi dengan pengelola pelabuhan untuk memastikan pelayanan yang lebih cepat dan efisien, sekaligus memperketat pengawasan terhadap masuknya orang asing ke Indonesia.
Dengan capaian yang signifikan ini, diharapkan Imigrasi Batam dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara di tahun-tahun mendatang. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
Editor : RYAN AGUNG