Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Festival Jam Gadang yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Kota Batam sedang berlangsung di Dataran Engku Putri, Jumat (7/2). Kegiatan yang mengusung budaya Minangkabau ini mendatangkan artis dari Sumatra Barat dan berlangsung sejak Kamis (6/2) hingga Minggu (8/2).
Pada Jumat (7/2) sore, ratusan ibu-ibu berpakaian adat Minangkabau menarik perhatian masyarakat.
Dengan tenang, mereka menyunggi “jamba” di atas kepala dan berjalan dari Bundaran BP Batam menuju Dataran Engku Putri. Kegiatan ini disebut ”Maarak Jamba” oleh masyarakat Sumatra Barat. Ma’arak Jamba adalah tradisi mengangkat bingkisan di atas kepala yang biasanya dilakukan ibu-ibu Bundo Kanduang. Bingkisan tersebut berisi masakan khas daerah masing-masing.
Ketua Harian IKLA Kota Batam, Refio, menyebutkan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya Minangkabau, khususnya bagi masyarakat Minang yang berada di Batam. ”Kegiatan ini sebagai pengingat untuk terus melestarikan budaya Minang di Batam,” ujar Refio.
Pada hari ketiga, kegiatan salah satunya adalah ”Maarak Jamba”, yang diikuti oleh peserta dari kabupaten/kota di Kepri hingga utusan kecamatan. Peserta ”Maarak Jamba” adalah kaum perempuan, yang terdiri dari 20 grup. Setiap grup bisa terdiri dari puluhan orang.
”Maarak Jamba ini kami lombakan. Ada juri yang menilai. Isi jamba yang dibawa adalah makanan khas dari daerah masing-masing, semua masakan Minang,” tambahnya.
Selain itu, sesuai dengan tema festival, terdapat replika Jam Gadang yang dapat mengingatkan masyarakat Minang akan kampung halaman mereka. Refio menambahkan, acara ini juga merupakan bentuk silaturahmi untuk mempererat hubungan, meskipun berada di perantauan.
”Banyak kegiatan yang digelar selama empat hari, termasuk hiburan dari artis Minang. Semoga acara ini bisa mengobati rasa rindu kampung halaman,” pungkasnya. (*)
Reporter : Yashinta
Editor : RATNA IRTATIK