Buka konten ini
Terkadang anda merasa jengkel dan gemas dengan kulit yang berada di sekitar kuku karena posisinya yang sedikit terkelupas. Banyak orang yang memilih untuk mencungkilnya sekalian agar terasa kembali seperti sebelumnya. Namun, ternyata kebiasaan ini dapat menyebabkan gangguan yang disebut dengan paronikia.
Paronikia adalah infeksi pada kulit di sekitar kuku, baik di jari tangan maupun kaki, yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Infeksi ini biasanya tidak berbahaya, kecuali bagi penderita diabetes atau orang dengan sistem imun yang lemah. Ada dua bentuk paronikia: akut, yang biasanya terjadi di kuku tangan, dan kronis, yang dapat terjadi di kuku tangan atau kaki.
Infeksi ini dapat muncul dengan cepat atau perlahan, tergantung penyebabnya. Gejalanya terlihat jelas, sehingga mudah untuk diatasi agar tidak bertambah parah. Banyak orang menyebutnya cantengan yang sering diakibatkan oleh kebiasaan menggigit kuku, terutama pada kondisi kerja yang basah atau terpapar bahan kimia.
Paronikia akut biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus enterococcus yang masuk ke kulit kuku yang rusak karena menggigit kuku atau mengisap jempol. Paronikia kronis lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur Candida atau bakteri, terutama akibat tangan atau kaki yang terlalu sering terkena air.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami paronikia, yakni salah satunya, memiliki profesi yang membuat tangan atau kaki terus-menerus terkena air, seperti nelayan, pemerah susu, atau pencuci piring, memiliki luka terbuka di sekitar kuku tangan atau kaki, memiliki kondisi kuku yang lembab akibat menggunakan kuku palsu , mengalami cantengan, menderita diabetes, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, menderita psoriasis
Seseorang yang mengidap cantengan jenis akut atau kronis dapat mengalami gejala yang sangat mirip. Perbedaannya hanyalah pada kecepatan gangguan untuk terjadi dan durasi infeksi hingga sembuh. Gangguan yang kronis dapat terjadi dalam hitungan minggu, tetapi pada jenis akut hanya terjadi dalam waktu yang sebentar.
Dilansir dari laman halodoc.com, berikut beberapa gejala yang dapat timbul saat mengidapnya antara lain:
– Kemerahan pada kulit di sekitar kuku.
– Merasakan kelembutan pada kulit di sekitar kuku.
– Adanya kulit melepuh berisi nanah.
– Terlihat adanya perubahan bentuk, warna atau tekstur pada kuku.
– Mengalami detasemen pada kuku.
Pengobatan paronikia bertujuan untuk meredakan keluhan, mengatasi penyebab, mencegah kekambuhan di kemudian hari, dan mencegah komplikasi. Seperti yang dilansir dari laman alodokter.com, berikut penjelasan mengenai pengobatan paronikia, Pada paronikia ringan penanganan dapat dilakukan secara mandiri, misalnya dengan:
– Bersihkan kaki atau tangan yang terinfeksi dengan air dan sabun anti bakteri secara rutin.
– Rendam kaki atau tangan yang terinfeksi di air hangat selama 15–20 menit sebanyak 3 sampai 5 kali sehari.
– Jaga kaki agar tidak lembab dan tetap kering, serta jangan gunakan alas kaki atau kaus kaki yang terlalu ketat dan sempit.
– Pilih alas kaki yang nyaman dan terbuka di bagian jari.
Selain untuk mengatasi paronikia ringan, perawatan mandiri juga dapat membantu penyembuhan paronikia berat yang telah diobati. Beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan yaitu:
– Obat-obatan
Obat yang diresepkan dokter dapat mencakup antibiotik minum seperti erythromycin untuk paronikia bakteri, krim antibiotik yang mengandung asam fusidat untuk infeksi yang tidak parah, dan antijamur salep atau obat minum seperti clotrimazole dan terbinafine untuk paronikia kronis akibat infeksi jamur.
– Operasi
Jika abses sangat besar, dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat nanah. Sebelum operasi, jari akan dibius lokal, dan dokter akan membuat irisan pada abses agar nanah bisa dikeluarkan. Pada cantengan, dokter dapat mengangkat sebagian atau seluruh kuku.
Setelah mengetahui bahwa kebiasaan buruk menggigit atau mencungkil kulit di sekitar kuku dapat menyebabkan paronikia, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Ini dapat mencegah cantengan yang tidak nyaman pada kuku, dan yang pasti jaga kebersihan kuku dengan baik. (***)
Reporter : JP Group
Editor : umy kalsum