Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Prabowo Subianto mengambil kebijakan penghapusan utang UMKM, menaikkan gaji guru, sampai pemeriksaan kesehatan gratis. Adapun Gibran Rakabuming Raka membuka layanan pelaporan. Makan bergizi gratis berusaha digenjot cakupannya agar akhir tahun ini target sasaran bisa dicapai.
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah melewati 100 hari pemerintahannya, Jumat (31/1). Berbagai kebijakan populis diambil dan sejumlah janji politik masa kampanye dulu mulai pula direalisasikan.
Dua pekan pascapelantikan pada 21 Oktober 2024, kebijakan populis pertama diambil dengan menghapus utang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Khususnya pada bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Langkah itu diambil untuk menghidupkan UMKM yang kondisi keuangannya sekarat.
Kebijakan populis kedua Prabowo-Gibran adalah menaikkan gaji guru. Kenaikan itu diumumkan langsung dalam peringatan Hari Guru di Jakarta Timur pada 28 November 2024. Guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) mendapat tambahan satu kali gaji pokok, sedangkan guru non-ASN mendapat tunjangan Rp2 juta per bulan.
Selang satu hari setelahnya, Prabowo menetapkan angka kenaikan upah minimum secara nasional sebesar 6,5 persen. Tak berhenti sampai situ, presiden juga menetapkan diskon 10 persen tiket pesawat pada momen Natal dan tahun baru.
Di akhir tahun, kebijakan populis lainnya diambil dengan mengubah skema pemberlakuan PPN (pajak pertambahan nilai) 12 persen. Dari semula berlaku umum berubah menjadi menyasar barang mewah.
Itu pun ditambah dengan stimulus ekonomi seperti diskon tarif listrik. Teranyar, Prabowo menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang memangkas Rp306 triliun anggaran nonprioritas di kementerian/lembaga.
Februari ini juga akan dimulai program pemeriksaan kesehatan gratis. Janji politik yang mulai dijalankan antara lain program makan bergizi gratis (MBG), swasembada pangan, hingga program rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Berbagai kebijakan itu ikut mengerek approval rating atau tingkat kepuasan. Lembaga Survei Nasional (LSN) mencatat kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 87,5 persen dan Indikator Politik Indonesia mencatat 79,3 persen.
Terkait capaian 100 hari, Presiden Prabowo mengapresiasi kekompakan jajarannya. Meski dirinya tidak pernah menargetkan pekerjaan dalam 100 hari atau bulan. ”Saya kira secara objektif kita boleh bangga bahwa kita telah menunjukkan suatu hasil yang menuju kepada sasaran-sasaran kita,” ujarnya.
Namun, Prabowo mengakui masih banyak program yang perlu ditingkatkan. Untuk MBG, misalnya, cakupan penerima manfaat masih jauh dari target. Dari 82 juta target sasaran, baru 650 ribu yang terlayani.
Prabowo optimistis pada akhir tahun ini program tersebut bisa menjangkau seluruh siswa-siswi di Indonesia. ”Akhir 2025 target kita adalah semua anak Indonesia bisa dapat makanan bergizi,” imbuhnya.
Mengenai program swasembada pangan, Prabowo juga masih berupaya memastikan 2025 Indonesia tak impor beras. Meski sebenarnya target awal swasembada pangan dicapai dalam empat tahun.
Presiden ke-8 Indonesia itu yakin, dengan kerja keras, target tersebut akan dicapai. Untuk mencapainya, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Karena itu, di 100 hari pemerintahannya, dia banyak menekankan penghematan belanja pegawai.
”Kriteria anggaran yang akan kita laksanakan, pertama harus bisa menciptakan lapangan kerja, kedua harus meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Tingginya angka kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto tidak membuat istana berpuas diri. Sebab, masih banyak tantangan yang harus dituntaskan lima tahun ke depan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang memotret tingkat kepuasan publik mencapai 79,3 persen sebagai hal yang patut disyukuri. Namun, baginya data itu harus disikapi dengan peningkatan kinerja.
”Pemerintah tidak akan pernah puas dan tidak akan terlena dengan hasil survei ini,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media.
Pemerintah, tambah dia, akan terus memperkuat koordinasi antarlembaga, menjaga stabilitas politik, meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. ”Serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil harus berpihak pada kepentingan rakyat,” tegasnya.
Yusuf juga menyampaikan bahwa hasil survei ini menjadi pendorong bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja. Kepuasan publik harus menjadi motivasi sekaligus tanggung jawab untuk terus bekerja cerdas lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Di akhir keterangannya, Yusuf menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat. ”Pemerintah berkomitmen terus bekerja tanpa henti untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” ungkapnya.
Sementara, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming langsung menggebrak dengan inovasi membuka layanan masyarakat bernama Lapor Mas Wapres. Jenis laporan yang masuk di antaranya di bidang kesehatan, pendidikan, sampai layanan pertahanan.
Gibran menekankan bahwa unit layanan pelaporan tersebut bertugas sebagai penerima pengaduan masyarakat. Setelah itu, pengaduan diteruskan ke kementerian atau lembaga terkait.
Layanan Lapor Mas Wapres itu dibuka mulai 11 November atau sekitar sebulan setelah anak mantan Presiden Joko Widodo itu dilantik sebagai Wapres. Di hari pertama ada 50 pengaduan. Animo kemudian semakin besar. Di hari kedua, jumlah pengaduan tembus 80 orang.
Sampai akhirnya Sekretariat Wakil Presiden menggunakan sistem kuota dan antrean. Dengan begitu, pengaduan bisa berjalan lebih tertib. Sebab, banyak warga yang sejak pagi sudah mengantre di gerbang masuk kompleks Sekretariat Wakil Presiden supaya bisa masuk dan mengadukan keluhan.
Dalam 100 hari pertama ini, Gibran belum banyak memimpin rapat-rapat formal dengan menteri atau kepala lembaga. Gibran lebih banyak melakukan peninjauan langsung ke lapangan sambil bagi-bagi susu.
Salah satu lokasi yang sering dikunjungi Gibran adalah sekolah. Biasanya sembari mengecek program MBG. ”Program ini akan terus di-perluas. Kualitas makanan yang disajikan juga harus dijaga,” katanya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG