Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Upaya memperluas jaringan ke luar negeri seraya memperkuat ketahanan dari dalam menjadi program yang digalakkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Lawatan ke berbagai negara terus digencarkan guna mempererat hubungan.
Seperti yang dilakukan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Beijing, Tiongkok, Rabu (22/1) pekan lalu.
Selain tugas untuk mempererat tali persaudaraan dengan Negeri Tirai Bambu, lawatan bilateral itu juga bertujuan memperkuat kerja sama di bidang pertahanan.
Di antaranya, rencana memperluas kerja sama antarmiliter kedua negara. Tak hanya lewat transfer teknologi, tetapi juga mempererat hubungan melalui soldier-to-soldier contact.
”Indonesia memandang perlu untuk terus menimba ilmu terkait teknologi dan ilmu kemiliteran guna peningkatan kemampuan militer kita,” tutur Sjafrie. Tak hanya dengan Tiongkok, sebelumnya Menhan juga melakukan lawatan ke Singapura dan Malaysia.
Indonesia dan Singapura mengembangkan zona latihan bersama di Kalimantan dan Morotai dan perluasan program Siabu yang melibatkan angkatan darat dan udara. Di Malaysia, kedua negara sepakat untuk merumuskan sistem kolaborasi komprehensif di bidang teknologi pertahanan dengan memanfaatkan potensi industri masing-masing.
Dari dalam negeri, Sjafrie meninjau pembangunan dermaga shiplift di fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (24/1). Di sana, dia memberikan arahan strategis. Sjafrie mengapresiasi transformasi masif PT PAL melalui teknologi digital yang dikembangkan secara mandiri. Khususnya dalam percepatan pembangunan proyek-proyek strategis seperti kapal Fregat Merah Putih.
”Teknologi yang ada di PT PAL bisa kita andalkan. Dan saya terus mendorong PT PAL jika perlu bekerja sama dengan mitra strategis berteknologi tinggi. Semua cara kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto memberikan beberapa arahan kepada TNI-Polri dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri yang berlangsung pada Kamis (30/1). Dia mengingatkan seluruh jajaran TNI dan Polri bahwa mereka dibiayai oleh rakyat Indonesia.
Karena itu, mereka harus menjadi tentara dan polisi rakyat yang selalu mengayomi dan melindungi rakyat. Arahan tersebut disampaikan oleh Prabowo di hadapan ratusan perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) TNI-Polri.
Juga ditegaskan kembali oleh Prabowo saat memberikan keterangan kepada awak media. ”Saya ingatkan bahwa mereka diharapkan oleh rakyat. Mereka diberi kepercayaan yang besar oleh rakyat. Rakyat yang membiayai TNI dan Polri. TNI dan Polri harus mengayomi rakyat, harus melindungi rakyat,” kata Prabowo tegas.
Kepala negara menyatakan bahwa TNI dan Polri sangat penting. Sebab, mereka memiliki tugas vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. TNI bertugas menjaga dan memastikan kedaulatan bangsa. Sementara Polri memiliki tanggung jawab untuk menegakan hukum.
”Jadi, saya tekankan mereka (para pimpinan TNI-Polri) harus menjadi pemimpin yang baik,” imbuhnya.
Selain itu, Prabowo juga meminta TNI dan Polri untuk selalu mawas diri. Mereka harus terus berkaca untuk melakukan koreksi ke dalam. Apalagi bila nyata-nyata ada perbuatan yang keliru dan tidak patut dilakukan oleh TNI maupun Polri. Meski TNI-Polri adalah dua lembaga negara besar, namun mereka tidak boleh lupa diri untuk terus berbenah.
”Saya tentunya minta TNI dan Polri kita semua selalu mawas diri, selalu mengoreksi diri, selalu menertibkan diri, selalu menjaga disiplin. Dan saya tekankan mereka harus selalu di tengah-tengah rakyat, harus selalu bersama rakyat, membangun. Jadi, TNI dan Polri kita adalah tentara rakyat dan polisi rakyat,” kata mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Rapim TNI-Polri dihadiri oleh ratusan pamen dan pati. Baik yang bertugas di level pusat maupun daerah. Dia menekankan kesiapan TNI dan Polri untuk membantu pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Asta Cita. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : RYAN AGUNG