Buka konten ini
SAGULUNG (BP) – Polsek Sagulung terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan balita oleh RH, ibu kandung korban, yang terjadi di wilayah Sagulung. Penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater dan medis yang akan keluar dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum terhadap tersangka.
Kapolsek Sagulung, Iptu Rohandi Tambunan, menyampaikan bahwa pemeriksaan medis terhadap RH menjadi prioritas untuk memastikan kondisi psikologisnya.
“Kami harus mengetahui apakah ada gangguan kejiwaan yang memengaruhi tindakannya. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar untuk melanjutkan proses hukum,” jelasnya, kemarin.
RH diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan secara rutin menjalani pemeriksaan kesehatan mental. Oleh karena itu, penyidik menekankan pentingnya hasil medis untuk menentukan apakah RH dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.
“Kami berharap hasilnya keluar dalam satu atau dua hari ke depan, sehingga bisa segera dilakukan gelar perkara bersama tim ahli dan pihak terkait,” tambah Kapolsek.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat setelah korban, seorang balita laki-laki berusia sekitar 2 tahun, ditemukan mengalami luka-luka yang diduga akibat penganiayaan oleh ibunya. Laporan tersebut memicu kekhawatiran publik terhadap kondisi anak tersebut.
Sementara itu, suami RH, yang berinisial BO, memberikan pernyataan yang mengundang perhatian. Ia mengaku tidak mengetahui kronologi kejadian yang menyebabkan istrinya dilaporkan.
“Menurut saya, ini masih dalam batas wajar. Kalau ibu marah, biasanya mencubit atau memukul. Tapi saya bingung kenapa sampai dilaporkan ke polisi,” ujarnya saat ditemui di Polsek Sagulung.
BO juga menambahkan bahwa saat kejadian berlangsung, ia sedang bekerja dan tidak mengetahui siapa yang melaporkan istrinya ke pihak berwenang. “Saya baru tahu setelah polisi memanggil kami. Kami tidak menyangka ini akan menjadi masalah hukum,” katanya.
Selama pemeriksaan, RH terlihat kesulitan memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Hal ini semakin memperkuat alasan penyidik untuk mendalami kondisi mental RH sebelum mengambil langkah lebih lanjut. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK