Buka konten ini
Ancaman buaya yang lepas dari PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), masih belum hilang hingga kini. Beredar informasi di masyarakat, penampakan buaya di berbagai titik, mulai dari Bintan, Tanjungpinang, dan beberapa wilayah di Batam. Terkini, warga melaporkan kembali melihat kemunculan buaya di sekitar Pantai Bahagia, Nongsa, Kota Batam, Sabtu (25/1). Laporan ini menambah kekhawatiran masyarakat dan pengelola wisata pantai di kawasan tersebut.
Hal ini membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), mengeluarkan surat imbauan kepada para pengelola destinasi wisata pantai di Batam, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya buaya, khususnya menjelang libur panjang mendatang.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, mengatakan, telah mengirimkan surat resmi kepada seluruh pengelola wisata pantai untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami hanya mengimbau agar para pengelola lebih berhati-hati. Tidak perlu panik, tapi tetap waspada. Surat imbauan sudah kami sampaikan ke semua pengelola,” kata Ardiwinata saat dihubungi kemarin.
Disbudpar menyampaikan, lima poin penting yang harus diperhatikan oleh para pengelola pantai demi keselamatan pengunjung.
“Pengelola diminta memberi informasi kepada wisatawan terkait kemungkinan munculnya buaya di sekitar kawasan pantai, terutama bagi mereka yang ingin berenang, berperahu, atau melakukan aktivitas air lainnya,” ujarnya.
Pengelola juga diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pengunjung, khususnya di area yang dekat dengan sungai, rawa, atau perairan yang mungkin menjadi jalur buaya.
“Diharapkan pengelola mengatur dan menjaga jarak aman di lokasi yang berisiko tinggi, seperti muara sungai atau habitat alami buaya,” ujar Ardiwinata.
Untuk meningkatkan keamanan, pengelola diimbau memasang tanda peringatan atau penghalang di titik-titik rawan kemunculan buaya.
“Jika ditemukan buaya di area wisata, pengelola diminta segera melapor kepada pihak berwenang agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” ucapnya.
Disbudpar berharap langkah ini dapat membantu mencegah insiden yang tidak diinginkan sekaligus memberikan rasa aman kepada wisatawan yang berkunjung ke Batam.
Sementara itu, pencarian buaya masih terus digencarkan. Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya bersama pihak PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), terus melakukan pencarian terhadap buaya yang masih berkeliaran usai lepas dari penangkaran di Pulau Bulan, Batam.
Dari informasi Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV Batam, Mayor Laut (P) Rio Nugraha, mengatakan, berdasarkan hasil perhitungan pada 23 Januari, terdapat tiga ekor buaya yang belum tertangkap.
Berdasarkan data terbaru per 25 Januari, tim gabungan bersama sudah menangkap total 36 ekor buaya.
Sebanyak tiga ekor di antaranya ditemukan dalam kondisi mati, sedangkan 33 ekor lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup.
Proses evakuasi yang dilakukan tim terpadu bersama masyarakat telah menangkap 36 ekor buaya hingga Jumat (24/1) kemarin.
“Dari total 105 ekor buaya yang berada di kolam sebelum kejadian, kini tersisa 66 ekor di dalam penangkaran. Artinya, 39 ekor buaya sempat lepas, dan hingga saat ini sudah 36 ekor berhasil ditangkap,” katanya, Sabtu (25/1).
Sementara itu, pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, warga Pulau Menkadah berhasil menangkap seekor buaya berukuran sekitar lima meter. Penangkapan ini menambah daftar buaya yang ditangkap. Penanganan terhadap buaya-buaya yang lepas ini terus dilakukan dengan serius. Tim terpadu akan terus mencari dan menangkap sisa buaya yang belum tertangkap.
Selain diminta untuk tetap waspada, masyarakat diminta segera melaporkan jika melihat keberadaan buaya yang masih berkeliaran.
Upaya pencarian dan penangkapan akan terus dilakukan hingga seluruh buaya yang kabur dapat dievakuasi kembali ke penangkaran. (***)
Reporter : ARJUNA, AZIS MAULANA
Editor : FISKA JUANDA