Buka konten ini
Serupa tapi tak sama, kuliner mie yamin yang memiliki tampilan mirip dengan mie ayam, ternyata berbeda. Perbedaannya terletak pada bumbu mienya dan taburan ayamnya.
Seorang wanita paruh baya, Daryani, 45, atau akrab disapa Yani, sebelumnya bekerja sebagai Senior Officer Customer Service di salah satu perusahaan. Namun ia memutuskan berhenti dari pekerjaan lamanya itu.
Ia kemudian mulai berwirausaha pada Juni 2023. Terutama setelah mendapatkan bekal ilmu usai mengikuti program bisnis di AEC (Al-Ahmadi Entrepreneurship Centre).
”Saya mulai menciptakan ide usaha Mie Yamin. Alhamdulillah udah berjalan 1,5 tahun,” ujarnya, saat ditemui akhir pekan lalu.
Salah satu makanan khas dari Jawa Barat, Cirebon, yakni Mie Yamin, rasanya identik manis dan biasanya di makan kering tanpa kuah, layaknya mie goreng dengan taburan ayam.
Yani bercerita, ia belajar cara membuat Mie Yamin secara otodidak, menciptakan sendiri resep dan bumbunya sebelum launching jualan. Ide jualan ini terinspirasi dari seorang penjual bakso, yang dulunya menjadi langganan Yani.
”Waktu kecil dulu saya tinggal di Baloi Blok 2, Mas Dodo namanya, kami sering langganan baksonya, tapi sejak pulang kampung, beliau gak jualan lagi,” terang Yani.
Karena rasa rindu akan rasa Mie Yamin tersebut, akhirnya Yani memutuskan untuk membuat sendiri. Awalnya Yani memberikan ke teman-teman dan tetangganya, dan Alhamdulillah rasanya tidak mengecewakan.
Yani menamai usahanya dengan sebutan Rumami Saerasa, Rumami sendiri adalah gabungan dari kata rumah dan mami (ibu), yang artinya masakan rasa rumahan seperti masakan seorang ibu. Sedangkan Saerasa berasal dari Bahasa Sunda, Sae artinya bagus dan rasa.
”Jadi artinya adalah masakan rumahan yang dibuat oleh ibu, yang memiliki rasa yang enak,” terang Yani.
Yani menyediakan beragam jenis Mie Yamin, seperti Yamin Pangsit 18k, Yamin Bakso 18k, Yamin Pangsit Bakso 23k, Yamin Ceker 20k, Yamin Pangsit Ceker 25k, Yamin Komplit 30k, dan Yamin Daging Sapi 25k.
”Untuk menu yang paling best seller itu Mie Yamin Pangsit Bakso,” sebut Yani.
Rumah makan Rumami Saerasa berlokasi Geudong Kopi No 1-3, Tiban Indah, Sekupang. Buka dari pukul 7 pagi, dan tutup pukul 3 sore. Yani menyampaikan, biasanya orderan meningkat di hari weekend.
”Pernah dapat orderan hingga 200 porsi, untuk pesanan kantor,” ungkapnya.
Saat ini, dalam melakukan pekerjaannya, Yani memiliki 2 orang karyawan. Dan dalam sebulan Yani mampu meraih omzet 15-20 juta. Target Yani saat ini adalah ia ingin terus mengembangkan usahanya, sehingga jangkauan pemasarannya lebih luas.
”Harapan saya, semoga Mie Yamin Rumami Saerasa lebih dikenal banyak orang, dan punya tempat sendiri, sehingga bisa menjadi khasnya Mie Yamin di Batam,” ucapnya menutup perbincangan. (***)
Reporter : TIA CAHYA NURANI
Editor : MUHAMMAD NUR