Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang menggelar aksi solidaritas di Gedung Satu Gurindam UMRAH, Jumat (24/1). Puluhan dosen juga menuntut pemerintah pusat segera merealisasikan pembayaran tunjangan kinerja (Tukin).
Dalam aksi solidaritas tersebut, puluhan dosen yang berstatus ASN Kemendiktisaintek menyampaikan pernyataan sikap mendesak pemerintah, agar taat dan patuh kepada segala peraturan perundang-undangan yang mengatur kewajiban pembayaran Tukin dosen sejak 2020.
Tukin wajib diberikan kepada seluruh dosen ASN, tanpa membeda-bedakan status profesional, kluster Perguruan Tinggi serta dosen dengan status aktif dan tugas belajar.
Tukin ASN dan tunjangan profesi dosen, harus dipisahkan secara jelas, mengingat tunjangan profesi dosen diberikan kepada seluruh dosen yang sudah tersertifikasi termasuk dosen di Perguruan Tinggi Swasta.
Para dosen berharap Presiden Prabowo Subianto melalui Kemendikti-Saintek untuk segera memenuhi tuntutan ini demi terwujudnya hukum yang adil dan mendukung kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.
Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti, mengatakan pemerintah telah memberikan respons secara positif terhadap tuntutan yang diajukan oleh para dosen ASN UMRAH.
”Ada beberapa alasan kenapa pembayaran Tukin ini terlambat, karena memang fungsi dosen sedikit berbeda dengan ASN yang lain, makanya ada delay dalam pembayaran Tukin.
Sebagai perwakilan dari Kampus UMRAH, Agung berharap agar semua yang menjadi tuntutan dapat diwujudkan oleh pemerintah. Agung meminta agar seluruh dosen UMRAH untuk selalu sabar dan terus memberikan yang terbaik.
”Kami berharap semua upaya yang telah di jalankan ini dapat memberikan hasil yang positif, meski ada beberapa proses lain yang harus di jalankan juga,” tegas Agung. (*)
Reporter : YUSNADI NAZAR
Editor : Iman Wachyudi