Buka konten ini
Dibandingkan Ruben Amorim, karier Philippe Clement sebagai pelatih Rangers lebih lama ketimbang era Amorim bersama Manchester United. Clement sudah dua musim di Gers, julukan Rangers.
Meski begitu, Amorim dan Clement sama-sama berada dalam tekanan sebulan ini. Terutama Amorim yang hanya memenangi dua dari delapan laga terakhirnya untuk The Red Devils, julukan United.
Saking besarnya tekanan Amorim dan frustrasinya mengembalikan performa tim asuhannya, dia dilaporkan sampai memecahkan layar televisi di ruang ganti United, usai kekalahan atas Brighton & Hove Albion 1-3 (19/1).
Dalam foto-foto terbaru Amorim memperlihatkan jarinya yang tampak terluka di dalam beberapa kesempatan. Semakin membenarkan kemarahan yang dia luapkan saat berada di ruang ganti.
Analis sepak bola Inggris Tyrone Marshall menyebut kemarahan Amorim saat itu merupakan bentuk rasa frustrasinya gagal membawa klubnya memenangi laga.
“Ruben mencoba untuk memberikan terapi kejut kepada pemain-pemainnya. Meski aku tahu ini terlalu dini,” ulas Marshall, dilansir dari laman Manchester Evening News.
Seperti Amorim, Clement juga mengawali tahun ini dengan besarnya desakan ke dirinya agar meninggalkan Milngavie, kamp latihan Rangers. Terlebih setelah melihat di tabel klasemen sementara Scottish Premiership (Liga Primer Skotlandia).
Rangers sudah terpaut 13 poin dari musuh abadinya di Skotlandia, Celtic. Tetapi, Clement tetap santai menghadapi tekanan tersebut. Apalagi dia juga telah mendapatkan dukungan dari petinggi Rangers.
Berbicara dalam program Match of The Day di BBC Sport, Clement menyebut laga di Old Traffordlah tekanan yang sebenarnya. “Tekanan seperti ini yang aku harapkan,” koarnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO