Buka konten ini
SAGULUNG (BP) – Pembangunan Puskesmas Sungai Pelunggut di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, yang diharapkan menjadi solusi layanan kesehatan masyarakat, hingga kini belum rampung. Keterlambatan proyek ini memicu keluhan masyarakat yang mendambakan fasilitas kesehatan lebih dekat dan memadai. Sebagian warga mempertanyakan kapan puskesmas tersebut dapat mulai beroperasi.
Julius, warga Kaveling Kemboja, mengungkapkan bahwa selama ini warga Sungai Pelunggut harus berobat ke Puskesmas Seilangkai di kelurahan tetangga.
“Masyarakat Seilangkai saja sudah banyak, apalagi ditambah kami dari Sungai Pelunggut. Kalau bisa, segera fungsikan puskesmas baru ini supaya kami tidak perlu jauh dan antre lama,” ujarnya, kemarin.
Proyek pembangunan Puskesmas Sungai Pelunggut awalnya dijadwalkan selesai dalam 180 hari kalender kerja. Menurut Irwan, warga setempat, proyek ini seharusnya selesai pada November 2024. Namun hingga Januari 2025, fasilitas tersebut belum juga dapat digunakan. “Kami berharap pembangunan ini segera selesai. Sudah lama masyarakat menunggu fasilitas kesehatan di wilayah ini,” tutur Irwan.
Pantauan di lapangan menunjukkan gedung dua lantai Puskesmas Sungai Pelunggut hampir selesai. Tulisan “Puskesmas Sungai Pelunggut” sudah terpasang di bagian depan gedung. Namun, beberapa pekerjaan seperti pemasangan pintu, jendela kaca, dan penataan halaman masih berlangsung. Para pekerja optimistis proyek akan segera dirampungkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmajardi, mengakui keterlambatan proyek ini. Namun, ia menyarankan agar informasi lebih rinci ditanyakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan puskesmas. “Ke PPK saja tanyanya ya,” ujarnya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, PPK dalam hal ini Andi Sarbiah, belum memberikan tanggapan terkait keterlambatan ini.
Proyek pembangunan Puskesmas Sungai Pelunggut dimulai pada 21 Mei 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp5,378 miliar. Pada Oktober 2024, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, sempat meninjau lokasi dan menyatakan optimisme bahwa proyek berjalan sesuai jadwal. Namun, laporan Desember 2024 menunjukkan progres baru mencapai 80 persen, sehingga kontraktor harus mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan.
Masa perpanjangan ini disertai dengan denda sesuai ketentuan. Pihak kontraktor berkomitmen menyelesaikan pembangunan secepat mungkin agar fasilitas ini segera dapat digunakan.
Selama ini, warga Sungai Pelunggut harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Seilangkai. Kondisi tersebut menyebabkan antrean panjang dan layanan kurang maksimal, terutama bagi warga yang memiliki keterbatasan transportasi.
Dengan perkembangan terkini, masyarakat berharap Pemerintah Kota Batam segera mengambil langkah tegas untuk memastikan penyelesaian pembangunan Puskesmas Sungai Pelunggut. Warga setempat menantikan fasilitas kesehatan ini dapat segera beroperasi guna meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Kecamatan Sagulung. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK