Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Penjualan pernak-pernik jelang perayaan Imlek 2025 di Kota Tanjungpinang dikeluhkan oleh pedagang. Para pedagang menilai, daya beli pernak-pernik tahun ini menurun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Satu diantara toko penjual pernak-pernik yang mengalami hal tersebut terletak di Jalan Gambir, Kota Tanjungpinang. Padahal, kawasan tersebut diketahui tempat tujuan utama warga untuk membeli perlengkapan Imlek.
Pemilik toko, Nasri, menyebut bahwa tingkat penjualan pernak-pernik Imlek tahun ini menurun hingga 40 persen, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, ia tetap menjual dagangannya dengan harga pasaran.
”Lampion kecil dijual mulai Rp30.000, sementara ukuran besar sekitar Rp120.000. Angpao dihargai mulai Rp10.000 per paket isi enam lembar,” kata Nasri, Rabu (22/1).
Ia juga mengakui, bahwa pembeli yang datang ke tokonya untuk membeli pernak-pernik jauh lebih sedikit dari tahun sebelumnya. ”Pembeli sedikit tahun ini, biasanya beli angpao dan lampion saja,” tambahnya.
Sementara menurut pengunjung toko, Wati, menyampaikan ia tetap membeli pernak-pernik untuk merayakan Imlek, walaupun harganya mengalami sedikit kenaikan. Ia mengaku membeli lampion, untuk mempercantik ruang tamu rumahnya.
”Lampion kecil saya beli dua untuk menghias ruang tamu, harganya Rp30.000 per buah. Meski mahal, suasana Imlek harus tetap ada,” sebutnya.
Kemudian pengunjung lainnya, Herman menyampaikan hanya membeli angpao dan stiker stiker bergambar shio naga, yang nantinya akan ditempelkan ke pintu depan rumahnya.
Rasanya nggak lengkap kalau Imlek tanpa dekorasi. Jadi, walaupun sekarang lebih hemat, tetap harus ada,” pungkasnya. (*)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL
Editor : Iman Wachyudi