Buka konten ini
MELBOURNE (BP) – Ulangan semifinal grand slam Australia Terbuka tahun lalu batal terwujud. Yakni antara Aryna Sabalenka kontra Coco Gauff. Pasalnya, Gauff kemarin takluk di tangan Paula Badosa di perempat final. Hasil ini sekaligus memutus 13 kemenangan beruntun petenis berusia 20 tahun tersebut.
Gauff kali ini takluk dua set langsung 5-7, 4-6. Padahal, jika melaju dia sudah dinanti ranking 1 dunia Sabalenka, sekaligus mengulangi semifinal tahun lalu. Kemarin Sabalenka melaju ke semifinal usai menaklukkan Anastasia Pavlyuchenkova 6-2, 2-6, 6-3.
Hasil ini begitu luar biasa untuk Badosa. Sebab, ini menjadi semifinal pertamanya di ajang mayor. Sebelumnya, raihan terbaik mantan ranking 2 dunia itu di grand slam adalah mencapai perempat final. Itu terjadi di Amerika Serikat (AS) Terbuka tahun lalu dan Prancis Terbuka 2021.
“Ini emosional untukku,” ucap Badosa dilansir BBC. “Tahun lalu aku terancam pensiun akibat cedera. Tapi sekarang aku malah bisa mencapai semifinal. Seperti mimpi,” tambah petenis berusia 27 tahun tersebut.
Badosa memang sempat mengalami cedera punggung berkepanjangan hingga membuat rankingnya melorot ke peringkat 140 dunia. Namun, perlahan tapi pasti dia comeback. Tahun lalu dia meraih gelar WTA Comeback Player of The Year usai menjuarai Washington Open pada Agustus, sebelum menembus perempat final AS Terbuka.
Namun, Sabalenka jelas adalah tembok terjal yang harus dia lewati setelah ini. Rekor pertemuan keduanya sampai saat ini masih 5-2 untuk keunggulan Sabalenka. Kali terakhir keduanya bersua di babak 32 besar Prancis Terbuka tahun lalu.
Sabalenka juga sedang on fire. Kemenangan di perempat final membuatnya belum terkalahkan dalam 19 laga di Australia Terbuka. Jika mempertahankan gelar di Melbourne Park, dia akan tercatat menjadi kampiun tiga kali beruntun. Menyamai rekor Martina Hingis pada 1997, 1998, dan 1999. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO