Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Polemik di internal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akhirnya berakhir islah. Paguyuban Pegawai Dikti dan pucuk pimpinan Kemendiktisaintek sepakat damai dan saling memaafkan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan. Dia mengatakan, semua persoalan sudah klir seusai pertemuan antara perwakilan pegawai Kemendiktisaintek dan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di rumah dinas menteri pada Senin (20/1) malam.
”Alhamdulillah sudah saling minta maaf dan memaafkan,” kata Fauzan saat dihubungi, Selasa (21/1).
Dalam kesempatan terpisah, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menambahkan, pada saat penyampaian aspirasi, Mendiktisaintek tengah disibukkan dengan jadwal yang padat sehingga tidak bisa menemui para pegawai. Karena itu, menteri mendelegasikan kepada Dirjen.
Namun, sorenya, Satryo mengundang perwakilan paguyuban pegawai ke rumah dinasnya di Widya Chandra. Diskusi pun berlangsung mulai pukul 19.30 hingga 21.15 WIB. ”Dengan agenda untuk saling tukar pikiran, mencari persamaan, dan meluruskan segala sesuatu yang diperlukan,” jelasnya dalam konferensi pers di gedung Kemendiktisaintek, Jakarta, kemarin.
Dari pertemuan tersebut, dicapai resolusi yang disepakati kedua pihak. Semuanya berkomitmen untuk kembali bekerja, menyelesaikan semua tugas, dan menyuk-seskan program-program pemerintah.
Selain itu, Togar memastikan, pegawai di Kemendiktisaintek yang sebelumnya disebut-sebut dipecat sepihak oleh Mendiktisaintek, Neni Herlina, saat ini berstatus tetap sebagai ASN di lingkungan Diktisaintek. Dia pun menampik adanya pemecatan. Menu-rut Togar, yang terjadi adalah proses penataan di kementerian yang baru dipecah dari kementerian induk sebelumnya. Dalam penataan tersebut, ada rotasi, mutasi, promosi, bahkan demosi.
”Memang kita enggak sembrono, tidak gegabah dalam mengambil keputusan karena setiap insan itu penting. Jadi, itu masih opsional (mutasi, red). Belum diputuskan karena kan kita harus melakukan klarifikasi, verifikasi. Ada juga diagnostik nanti preskriptifnya gitu,” paparnya.
Neni yang turut hadir dalam konferensi pers itu menyebutkan bahwa persoalan tersebut sudah selesai. Ada islah yang berhasil disepakati seusai pertemuan di Widya Chandra pada Senin malam. ”Pak Sek-jen yang mengundang kami, ada islah. Kita berkomunikasi, bersilaturahmi, dan itu ya kita saling memaafkan,” tuturnya.
Menurut dia, sudah ada kejelasan soal statusnya. Neni mengaku tak mempersoalkan mutasi atau rotasi yang ada dalam sebuah instansi. Namun, dia menginginkan adanya kejelasan dan sesuai prosedural.
”Jadi, ini kan memang kita belum definitif ya, perubahan struktur organisasi belum lengkap. Jadi, kalau saya pada prinsipnya biasa. Ya kalau pindah-pindah dengan prosedural seperti itu,” paparnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO