Buka konten ini
BINTAN (BP) – Vihara Dharma Shanti Tanjunguban di Bintan berbenah menjelang Imlek. Pekerja vihara mulai membersihkan taman dengan memotong rumput. Bahkan, mereka mengecat ulang sebagian lampion yang sudah memudar warnanya. Setelah dicat kembali dengan warna merah, lampion-lampion tersebut digantung di tiangnya.
Lampion-lampion berwarna merah juga sudah menghiasi bagian dalam dan depan vihara.
Seorang pekerja vihara, Yono, mengatakan, bersih-bersih vihara sudah dilakukan setiap hari menjelang Imlek. ”Tiap hari sudah dimulai, dari pada nanti sudah mepet (waktunya) tidak dapat bersih-bersih,” ujarnya.
Dia mengatakan, sudah membersihkan rumput di lingkungan vihara. Lalu, mengecat lampion-lampion.
Pengurus Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Wei Tak, mengatakan, kegiatan bersih-bersih di lingkungan vihara sudah mulai dilakukan menjelang Imlek. ”Besok (hari ini, red) rencananya kita mulai gotong-royong dan mendekor,” katanya.
Dia juga mengatakan, tradisi yang biasa dilakukan warga Tionghoa menjelang Imlek adalah sembahyang di vihara. ”Biasanya malam sebelum Imlek, sebagian warga Tionghoa sembahyang di vihara. Tapi sebagian lagi memilih sembahyang di pagi harinya,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan, ada tradisi makan bersama keluarga sehari sebelum Imlek.
”H-1 sebelum Imlek, kami akan berkumpul bersama keluarga. Moment itu yang sangat penting,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, pada hari ke-14, 15, 16, dan 17 Imlek ada hiburan untuk warga Tionghoa. ”Imlek hari ke-18, kita ratusan umat membawa lilin keliling Tanjunguban. Itu namanya hari Maga Puja, khusus di vihara,” ujarnya.
Perayaan ini, katanya, lilin diartikan sebagai cahaya yang menerangkan jalan umat dalam satu tahun ke depan.
”Tahun ini tahun Ular Kayu, diharapkan akan lebih terang, jalan kita, baik kesehatan dan semuanya lebih bagus,” pungkasnya. (*)
Reporter : Slamet Nofasusanto
Editor : Iman Wachyudi