Buka konten ini
BINTAN (BP) – Seorang pekerja subkon perusahaan listrik negara (PLN) meninggal setelah tiang yang dipanjatnya roboh. Peristiwa ini terjadi di jalan raya Kilometer (Km) 77, Kecamatan Teluk Sebong, Bintan pada Jumat (17/1) sekitar pukul 15.17 WIB.
Manajer PLN ULP Tanjung-uban, Suherman Nainggolan, kepada Batam Pos, Minggu (19/1), membenarkan, korban merupakan pekerja subkon PLN.
Korban bernama Taufik, 35, pekerja PT Haleyora Power.
Suherman menjelaskan, informasinya korban dan rekannya menerima laporan dari warga soal kabel jatuh.
”Tapi bukan kabel PLN,” kata Suherman.
Saat itu, rekannya memanjat tiang pertama, sementara kor-ban memanjat tiang kedua.
”Posisinya memanjat tiang lebih kurang 4 atau 5 meter,” ujarnya.
Tiang yang dipanjat tiba-tiba roboh dan korban terjatuh.
”Informasinya, setelah kejadian almarhum masih sadar, di rumah sakit masih respon,” katanya.
Usai kejadian, korban dibawa istrinya ke rumah sakit.
Hanya, rekannya tidak mela-porkan kejadian itu kepada PLN dan PT Haleyora Power.
”Setelah kejadian, kita kehila-ngan jejak. Teman-temannya hubungi, tapi tidak direspon,” katanya.
Suherman menjelaskan, korban bekerja sebagai petugas inspeksi. Tugasnya melakukan pendataan apabila terjadi gangguan pada jaringan dan mela-porkan ke PLN. ”Tugasnya pendataan anomali gangguan jari-ngan dan dilaporkan ke kami untuk dievaluasi,” katanya.
Dia berharap kejadian se-perti ini tidak terulang.
Oleh karena itu, Suherman mengimbau masyarakat yang mengalami gangguan jaringan listrik dapat menghubungi laya-nan resmi PLN di nomor 123 atau PLN Mobile.
”Aplikasi PLN Mobile bisa didownload di playstore. Kita bisa monitor mulai laporan yang dibuat apa sudah ditanggapi, lalu petugas sudah dalam perjalanan dan (apakah pekerjaan) sudah selesai,” pungkasnya.
Kapolsek Bintan Utara Kompol Nurman mengatakan, pihaknya masih melakukan pe-ngumpulan bahan dan ketera-ngan terkait kejadian ini.
”Masih pulbaket, nanti diinfokan,” ujarnya. (*)
Reporter : Slamet Nofasusanto
Editor : Iman Wachyudi