Buka konten ini
BATUAJI (BP) – Cuaca ekstrem yang melanda Batam dalam beberapa hari terakhir mengun-dang perhatian, terutama bagi nelayan dan penambang boat pancung yang beraktivitas di laut. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan arus laut menjadi bergelombang. Polresta Barelang melalui Polsek Sagulung, Batuaji, Bulang, dan Galang, mengimbau nelayan dan penambang boat pancung untuk selalu memeriksa kondisi cuaca sebelum berlayar.
“Cuaca di wilayah Batam sulit diprediksi. Kadang terlihat tenang, namun bisa berubah drastis dalam waktu singkat. Untuk itu, kami minta masyarakat, terutama nelayan dan penambang pancung boat untuk lebih berhati-hati dan mengecek prakiraan cuaca sebelum melaut,” ujar Kapolsek Sagulung, Iptu Rohandi Tambunan, Selasa (14/1).
Iptu Rohandi juga meng-ingatkan agar nelayan dan penambang pancung boat menggunakan peralatan keselamatan jika terpaksa melaut dalam cuaca buruk. “Jika tidak mendesak, lebih baik menunda aktivitas di laut. Jangan anggap remeh keselamatan,” tambahnya.
Di tengah cuaca buruk, anggota Bhabinkamtibmas dari Polsek Sagulung, Batuaji, dan Bulang secara rutin menyampaikan imbauan keselamatan kepada warga yang beraktivitas di laut, terutama di pulau-pulau terdekat.
Sementara Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, menegaskan pentingnya membawa pelampung untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami terus memantau kondisi di lapangan. Pelampung adalah alat keselamatan yang sangat penting,” kata Iptu Adyanto.
Wilayah hukum Polsek Batuaji, Sagulung, Bulang, dan Galang mencakup daerah dengan aktivitas pelayaran yang tinggi. Oleh karena itu, pihak kepolisian meminta agar masyarakat tidak meremehkan peringatan keselamatan ini. “Meski bisa berenang, peralatan keselamatan seperti life jacket sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat,” tegas Rohandi.
Salahudin, nelayan dari Pulau Bulang, mengakui bahwa cuaca buruk telah memengaruhi kegiatan mereka. Laut yang bergelombang dan arus yang kuat membuat nelayan memilih untuk tidak melaut.
“Kami lebih memilih menunggu cuaca membaik. Laut sa-ngat berbahaya saat seperti ini,” ujar Udin, sapaan akrabnya, saat ditemui di pelabuhan Sagulung.
Hal serupa disampaikan Ahmad, penambang boat pancung di pelabuhan Sagulung. Ia menjelaskan bahwa mereka membatasi pelayaran jarak jauh karena kondisi cuaca yang kurang mendukung. “Untuk perjalanan dekat masih aman, tetapi untuk perjalanan jauh seperti ke Pulau Sembulang, kami tidak berani,” ujarnya.
Polsek setempat juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi cuaca, untuk memantau kondisi laut sebelum berlayar. “Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan laut,” kata Adyanto.
Cuaca ekstrem tidak hanya berdampak pada aktivitas nelayan dan penambang pancung, tetapi juga mengganggu perekonomian masyarakat pesisir. Banyak nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil laut harus menunda aktivitas mereka hingga cuaca kembali normal.
Dengan prediksi cuaca yang masih akan terus buruk dalam beberapa hari ke depan, ma-syarakat Batam diimbau untuk tetap waspada. Aparat kepolisian berharap, dengan langkah-langkah preventif ini, potensi kecelakaan laut dapat diminimalisir. (*)
Reporter : Eusebius Sara
Editor : RATNA IRTATIK