Buka konten ini
BATAM (BP) – Kota Batam resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Senin (13/1), dengan melibatkan empat sekolah seba-gai percontohan. Sekolah yang menjadi proyek percontohan adalah SMPN 30 Batam, SDN 03 Bengkong, SDN 06 Bengkong, dan SDN 010 Bengkong.
Menunya beragam, mulai dari sayur tumisan, telur, ayam, dan lain-lain. Namun, untuk minuman tidak disediakan. Savira Fitria Ningsih, seorang siswa kelas 9 di SMPN 30 Batam, mengaku senang dengan program ini.
”Enak, menu yang diberikan saya suka. Porsinya juga cukup untuk saya. Harapannya bisa makan siang terus seperti ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan program ini melibatkan 3.294 siswa. Sebanyak 1.169 siswa berasal dari SMPN 30 Batam, sedangkan sisanya tersebar di SDN 03, SDN 06, dan SDN 010.
Pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap dengan jadwal berbeda di tingkat SD dan SMP. Di SMP dilakukan dua trip, sementara di SD dilakukan tiga trip karena ada kelas pagi dan beberapa sesi lainnya.
Tri mengatakan, sementara ini program MBG hanya diterapkan di sekolah negeri. Namun, rencana jangka panjangnya akan menyentuh sekolah swasta.
”Sebagai contoh, dapur umum di Makodim nantinya akan melayani Sekolah Ibnu Sina dan Sekolah Kartini,” ujarnya.
Saat ini, dapur umum yang beroperasi baru satu, yaitu di Golden City, Bengkong, dengan kapasitas 3.500 porsi per hari. Selain itu, ada satu dapur lagi di Makodim, tetapi peralatannya belum lengkap.
”Selain itu, dapur baru akan dibangun di Tanjungbuntung, Bengkong,” tambahnya.
Target pemerintah untuk tahun 2025 adalah menjangkau 19 persen siswa penerima manfaat. Di Batam, 19 persen tersebut sekitar 58 ribu siswa, mulai dari jenjang TK-PAUD hingga SMA/SMK.
Namun, keterbatasan dapur menjadi tantangan utama. Dapur Makodim dan tiga dapur kemitraan lainnya belum siap sepenuhnya sehingga belum dapat memberikan pelayanan maksimal.
Dari segi gizi, menu yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenjang. Jumlah asupan untuk kelas 1 berbeda dengan kelas 4-6, begitu juga untuk siswa SMP.
”Meski makanan dinilai enak, ada beberapa kendala teknis. Banyak siswa tidak terbiasa menggunakan sendok dan garpu. Kami sedang me-ngupayakan fasilitas seperti wastafel lengkap dengan sabun untuk cuci tangan,” kata Tri.
Selain itu, sebagian siswa, terutama di SD, tidak terbiasa makan pagi. Hal ini memengaruhi kebiasaan makan mereka, meskipun jatah makanan telah disediakan.
Ke depan, Disdik Batam berharap program ini dapat diperluas. Jika dapur tambahan selesai dibangun, cakupan program akan lebih besar.
Plt Kepala Sekolah SMPN 30 Batam, Zakaria, menyambut baik program ini. Menurutnya, makanan bergizi dapat menambah kecerdasan anak.
Zakaria juga menjelaskan bahwa SMPN 30 Batam memiliki dua sif belajar. Sif pagi berlangsung dari pukul 07.30–11.30 WIB, dan sif siang mulai pukul 12.30–16.30 WIB.
”Untuk siswa sif kedua, makan siang dijadwalkan sebelum pembelajaran dimulai. Mereka makan pukul 12.00 WIB, tepat sebelum sesi siang dimulai,” jelasnya.
Pelaksanaan hari pertama MBG ini mendapat perhatian dari Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Asnawati Atiq, yang secara langsung memantau distribusi makanan di berbagai sekolah. ”Alhamdulillah, sejak pagi kami memantau pelaksa-naan program ini di beberapa SD dan SMP. Anak-anak sa-ngat bergembira menerima makanan bergizi dari Pak Presiden RI (Prabowo),” ujar Asna-wati, Senin (13/1).
Namun, ia mencatat sejumlah kendala yang perlu diper-baiki ke depan, salah satunya adalah menu sayuran yang kurang diminati oleh para siswa. Sayuran seperti sawi dan wortel, menurutnya, cenderung tidak disantap oleh anak-anak baik di tingkat SD maupun SMP.
”Ke depan, mungkin menu sayurannya bisa lebih bervariasi agar anak-anak lebih lahap menyantapnya,” tambah Asnawati.
Selain itu, perbedaan porsi makanan antara SD dan SMP juga menjadi perhatian. Ia menyebutkan bahwa porsi makanan untuk siswa SD lebih sedikit dibandingkan siswa SMP, meskipun kualitas lauk seperti ayam katsu dan buah dinilai sudah sesuai.
Sebagai tindak lanjut, Asnawati berharap pihak penyedia makanan dapat lebih menye-suaikan menu dengan selera anak-anak tanpa mengurangi nilai gizinya. ”Kami dari Komisi IV DPRD Kota Batam akan terus memantau program ini dan memberikan masukan yang diperlukan. Semoga program ini berjalan lancar dan benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak di Batam,” ujarnya.
Pelaksanaan Program MBG diharapkan tidak hanya mendukung kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat sejak dini. (*)
Reporter : Arjuna, Azis Maulana
Editor : RYAN AGUNG