Buka konten ini
BATAM KOTA (BP) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan target mencapai Rp2,129 triliun pada tahun 2025.
Ketua Panitia Pembentukan Peraturan Daerah (Papemperda) DPRD Kota Batam, Muhammad Mustofa, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sektor pariwisata masih menjadi penyumbang utama PAD Batam, terutama dari subsektor perhotelan dan restoran.
“PAD Batam saat ini masih didominasi sektor pariwisata. Selain itu, sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) juga menunjukkan potensi besar, mengingat kondisi ekonomi Batam yang mulai pulih dan membaik,” ujar Mustofa, Senin (13/1).
Namun, tidak semua sektor PAD Batam menunjukkan performa yang optimal. Salah satu tantangan terletak pada sektor parkir pinggir jalan yang tahun lalu gagal mencapai target.
Menurut Mustofa, pengelolaan yang masih dilakukan secara manual membuka peluang terjadinya kebocoran. “Hal ini menjadi perhatian serius DPRD untuk evaluasi dan perbaikan ke depan,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, pajak perhotelan sepanjang tahun 2024 berhasil melampaui target dengan realisasi mencapai Rp159,96 miliar dari target Rp157,5 miliar, atau sebesar 101,56 persen. Pajak dari sektor makanan dan minuman (restoran), menyum-bang kontribusi signifikan sebesar Rp151,05 miliar atau 93,30 persen dari target Rp161,9 miliar. Sementara itu, pajak dari jasa hiburan mencatatkan capaian sebesar Rp46,73 miliar atau 95,20 persen dari target Rp49,09 miliar.
Jika dibandingkan dengan capaian pajak pada tahun 2023, terlihat adanya peningkatan signifikan pada ketiga sektor utama ini. Pada tahun 2023, pajak perhotelan terealisasi sebesar Rp126,88 miliar atau 93,29 persen dari target, sedangkan pada tahun 2024 capaian ini meningkat menjadi Rp159,96 miliar atau 101,56 persen.
Sektor restoran juga menunjukkan peningkatan, dari realisasi Rp128,55 miliar atau 80,51 persen di tahun 2023, menjadi Rp151,05 miliar dengan capaian 93,30 persen pada tahun 2024. Begitu pula dengan pajak hiburan yang pada tahun 2023 hanya mencatatkan Rp33,77 miliar atau 65,49 persen, melonjak menjadi Rp46,73 miliar dengan capaian 95,20 persen di tahun 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, menyampaikan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata kebangkitan sektor pariwisata Batam. Hingga November 2024, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Batam telah menembus 1.160.092 orang, dan pihaknya optimistis angka ini akan terus meningkat hingga akhir tahun.
“Kontribusi pajak dari sektor perhotelan, hiburan, dan restoran menunjukkan betapa pentingnya sektor pariwisata dalam mendorong keuangan daerah. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, permintaan terhadap fasilitas hotel, tempat hiburan, dan restoran juga meningkat secara signifikan. Hal ini memberikan dampak langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam,” ungkap Ardiwinata.
Di sisi lain, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Jefridin, menyatakan bahwa optimalisasi aset daerah menjadi strategi utama dalam mendongkrak PAD.
Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) yang belum digunakan secara langsung diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
“Pemanfaatan aset daerah dilakukan sesuai regulasi, seperti Permendagri No. 19 Tahun 2016 dan Permendagri No. 7 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Langkah ini strategis untuk memaksimalkan potensi aset yang dimiliki Pemko Batam,” kata Jefridin.
Dengan langkah-langkah ini, Pemko Batam optimis dapat menggali lebih banyak potensi PAD dari berbagai sektor untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. (*)
Reporter : Azis Maulana
Editor : RATNA IRTATIK