Buka konten ini
Pembangunan sirkuit balap di Magetan, Jawa Timur, mendekati titik akhir. Minggu (12/1) sirkuit berlevel nasional itu dijajal sejumlah pembalap. Salah satunya pembalap internasional asal Magetan, Mario Suryo Aji.
SIRKUIT Mario Magetan. Itulah nama sirkuit sepanjang 1.030 meter yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Parang, Magetan, tersebut. Bisa ditebak. Nama sirkuit itu merupakan apresiasi kepada Mario Suryo Aji yang mengharumkan nama Magetan di dunia balap motor internasional. Rencananya, sirkuit tersebut mulai dipakai race bulan depan.
Kehadiran Mario kemarin di-tunggu ribuan penggemarnya. Mereka begitu antusias ingin menyaksikan penampilan pembalap Moto2 itu bersama para pembalap lain. Sambutan meriah tampak saat Mario muncul bersama gubernur terpilih Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ada juga Pj Bupati Magetan Nizhamul dan Suprawoto (Bupati Magetan periode 2018–2023).
Sejumlah penonton berebut ingin berfoto dengan Mario Aji. Pamor pembalap kelahiran 16 Maret 2004 itu memang begitu besar di mata masyarakat Magetan.
Sebab, berkat dirinya, nama Magetan dikenal di kancah global.
Ketenaran Mario itu pula yang membuat Pemprov Jatim memutuskan menamai trek balapan tersebut dengan Sirkuit Mario Magetan. ”Sebenarnya ada beberapa usulan nama yang muncul dalam pembahasan, namun Pemprov Jatim memutuskan memberi nama Sirkuit Mario Magetan,” ujar Pj Bupati Magetan Nizhamul.
Pemilihan nama itu merupakan bentuk apresiasi dari Khofifah kepada Mario Suryo Aji yang berprestasi di dunia balap. Khofifah berharap pembangunan sirkuit itu bisa menginspirasi sekaligus mencetak pembalap-pembalapbaru. Bahkan, saat test ride kemarin, Khofifah mengajak tiga bocah cilik asal Magetan yang memang berkeinginan menjadi pembalap.
Mereka diajak mengelilingi sirkuit yang memiliki 11 tikungan serta straight line atau trek lurus sekitar 210 meter itu. ”Sama seperti saat Mario race di Mandalika, saya ikut datang. Karena saya i-ngin turut mengawal suksesnya anak yang luar biasa dari Magetan ini,” kata Khofifah yang juga merupakan Bunda Pembalap Jatim.
Khofifah menyebut, keberadaan sirkuit itu juga tidak lepas dari motivasi Suprawoto, bupati Magetan periode 2018–2023. Saat itu pemkab berkeinginan membangun sirkuit kelas nasional.
Namun, karena anggarannya terbatas, mereka mengusulkan kepada pemprov untuk membantu. Hingga akhirnya, pembangunan sirkuit tahap pertama terselesaikan tahun lalu dengan anggaran sekitar Rp13,4 miliar.
Pembangunan akan dilanjutkan tahun ini dengan alokasi Rp5 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk me-lengkapi fasilitas paddock, tribun penonton, dan pemasangan ban pengaman.
”Oleh karena itu, harus di-support sarpras untuk mereka berlatih. Salah satunya adalah sirkuit ini. Seperti kita lihat, baru lintasannya yang selesai,” ujarnya. Kelanjutan pembangunan sirkuit akan ditopang dengan sistem sharing antara Pemkab Magetan dan Pemprov Jatim.
Menurut informasi, ide pembangunan sirkuit muncul saat Khofifah mendengar bah-wa Mario sering berlatih di Jawa Tengah. Sebab, waktu itu Jawa Timur belum memiliki sirkuit yang layak.
Mendengar hal itu, Khofifah lalu bertekad membangun sirkuit di Magetan sebagai bentuk support kepada generasi muda yang berprestasi. Bupati (kala itu) Suprawoto lantas memilih lahan seluas 4,5 hektare di kawasan Kelurahan/Kecamatan Parang. Kawasan tersebut memiliki view menghadap ke Gunung Bungkuk.
Kelanjutan pembangunan Sirkuit Mario Magetan tahun ini tinggal menunggu waktu. Pemkab sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar dalam APBD 2025. Duit sebanyak itu bakal dipakai untuk melengkapi fasilitas yang kurang agar bisa dipakai balapan.
Nizhamul mengatakan, selain paddock dan pemasangan ban pengaman, tribun penonton juga akan dibangun. Lokasinya berada di dekat bukit sebelah selatan sirkuit.Bukit tersebut juga akan dinamai KIP, singkatan dari nama Khofifah IndarParawansa. Itu sebagai bentuk penghormatan dari Pemkab Magetan.
’’Nantinya di lokasi itu akan dijadikan sebagai lokasi tribun VVIP. Kami dan IMI (Ikatan Motor Indonesia, red) sudah menyetujui hal tersebut,’’ katanya, Minggu (12/1). Nizhamul berharap pembangunan lan-jutan Sirkuit Mario Magetan bisa tuntas tahun ini.
Kiprah Mario Suryo Aji sebagai pembalap Moto2 amat membanggakan warga Magetan. Dia meniti karier di dunia balap sejak kecil. Dia dikenalkan dengan motocross oleh ayahnya saat berusia 10 tahun. Mario kecil rajin berlatih hingga beralih menjadi pembalap road race.
Singkat cerita, dia lantas bergabung dengan Honda Team Asia yang berkompetisi di kelas Moto3. Kini dia menjadi pembalap internasional di Asia maupun Eropa.
Darah pembalap Mario berasal dari ayahnya, Hartoto, yang dulu merupakan pembalap motocross nasional. Alhasil, prestasi Mario di dua musim Moto3 tergolong gemilang.
Pada 2022, dia menyelesaikan 20 seri balapan dan meraih lima poin. Itu menempatkannya di posisi ke-26 klasemen akhir. Kala itu dia sempat meraih prestasi terbaiknya di Moto3 Amerika, finis di posisi ke-12.
Prestasi lainnya, dia menjadi pembalap rookie di kelas Moto3. Dia mencuri perhatian ketika menggeber motornya di Sirkuit Mandalika. Pun, berhasil start di barisan paling depan di Grand Prix Indonesia. Selain itu, dia pernah meraih posisi start ketiga.
Dengan prestasi yang membanggakan tersebut, pada 2024 dia dinyatakan naik kelas ke Moto2. Mario pun menyatakan bersyukur dengan pembangunan sirkuit di Magetan. Dia mengatakan bahwa sirkuit itu merupakan impian anak muda. Ketika pulang ke Magetan, dia bisa berlatih tanpa harus ke luar daerah.
”Saya mewakili seluruh pembalap lokal mengucapkan terima kasih sudah mewujudkan sirkuit,” ungkapnya. Mario yakin sirkuit itu mampu mewadahi potensi pembalap. ”Semoga dengan adanya sirkuit itu bisa terlahir pembalap-pembalap internasional,” harapnya. (***)
Reporter : APRILITA SARI
Editor : RYAN AGUNG