Buka konten ini
Kisah manis Shin Tae Yong bersama timnas Indonesia resmi berakhir di awal tahun 2025. Catatan sejarah dan raihan rekor diraih pelatih berusia 54 tahun tersebut untuk Garuda di semua kompetisi senior dan umur.
PSSI resmi mendepak STY dan menggantinya dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala timnas yang akan memimpin Jay Idzes dkk mengarungi sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di ronde ketiga.
Nasib STY juga dibarengi dengan sejumlah staf kepelatihan yang akan digantikan oleh nama-nama baru mengikuti rombongan Patrick Kluivert. Satu sosok yang selama ini cukup dekat dengan STY selama ini berperan sebagai penyambung lidah taktik dan instruksi STY kepada para pemainnya.
Jeong Seok Seo, atau yang lebih akrab disapa Jeje, adalah seorang penerjemah yang sudah ada sejak awal penunjukan Shin Tae Yong hingga akhir jabatannya.
Dikutip dari kanal YouTube Sport77, Jeje merupakan penerjemah resmi untuk timnas Indonesia yang bekerja sejak kedatangan Shin Tae Yong di era kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule di PSSI. Peran Jeje menjadi penting untuk memberikan instruksi dari pelatih kepada pemain akibat dari rintangan bahasa. Sosok Jeje turut menemani kesuksesan STY dalam berbagai event sepakbola yang diikuti oleh timnas Indonesia.
Kiprah penerjemah dalam dunia sepakbola menjadi jembatan yang berguna untuk keterbatasan penguasaan bahasa. Sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia membuat Jeje cukup fasih berbahasa Indonesia. Sementara pelatih Shin Tae Yong juga terkendala dalam berbahasa Indonesia sehingga keduanya saling bersinergi untuk proses penyampaian informasi mengenai taktik dan strategi yang akan dijalankan di dalam pertandingan.
Fenomena serupa bukan pertama kalinya terjadi di tubuh timnas Indonesia. Jauh sebelum era STY sebagai pelatih, masa kepemimpinan pelatih Luis Milla juga mengalami hal serupa. Pelatih yang sukses membawa Spanyol juara di kompetisi Eropa kelompok umur U-19 itu di datangkan untuk memoles mental juaranya ke timnas Indonesia di ajang Asian Games 2018. Namun Luis Milla terkendala dalam berbahasa Indonesia dan PSSI menunjuk sosok Bayu Eka Sari, atau yang akrab disapa Bang Bes, menjadi penerjemah.
Hasilnya terbukti fantastis. Indonesia mampu berbicara banyak di ajang Asian Games diikuti dengan pola permainan yang kolektif sesuai dengan ciri khas permainan Negeri Matador. Peran penerjemah disini sukses mengaplikasikan instruksi yang diminta Luis Milla untuk selanjutnya dijalankan Beto Goncalves dkk.
Skena dunia sepakbola internasional tentu mengenal sosok pelatih kharismatik seperti Jose Mourinho. Kiprahnya yang ciamik membawa kesuksesan untuk klub-klub yang ditanganinya. Tetapi belum banyak yang tahu bahwa pelatih yang kini menangani Fenerbahce itu sempat menjalani peran serupa dengan peran Jeje dan Bang Bes di timnas Indonesia.
Kedatangan Sir Bobby Robson ke Portugal bertujuan untuk melatih klub-klub seperti Sporting CP dan Porto. Saat itu, Bobby Robson yang berasal dari Inggris tidak mengerti satu kata pun dalam bahasa Portugis. Dirinya menunjuk Jose Mourinho untuk menjadi penerjemah selama karir kepelatihannya di Portugal. Peran sebagai penerjemah sukses dijalani dan kelak akan jadi titik balik karir dunia sepakbola Mou yang medioker sebagai pemain.
Mou kemudian menjadi penerjemah untuk Louis van Gaal ketika menggantikan peran Robson di jajaran kepelatihan Barcelona. Sering menjadi lawan diskusi sang pelatih, menyampaikan instruksi, dan mengikuti setiap pertandingan menjadi sebuah transfer data yang tak disangka-sangka membawa karir Mou melesat. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : MUHAMMAD NUR