Buka konten ini
JEDDAH (BP) – Vinicius Junior bagai pisau bermata dua bagi Real Madrid. Di satu sisi, Vini bisa jadi aktor di balik terciptanya gol-gol El Real. Di sisi lain, perilaku pemain terbaik dunia FIFA 2024 itu yang tidak dewasa dan mudah emosi kerap jadi sasaran lawan untuk diprovokasi.
Seperti saat Vini berkali-kali diprovokasi bek kanan RCD Mallorca (RCDM) Pablo Maffeo dalam semifinal Supercopa de Espana di King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (10/1). Kedua pemain juga tertangkap kamera saling ejek setelah terlibat duel perebutan bola.
Situasi itu membuat entrenador Real Carlo Ancelotti tidak membiarkan Vini bertahan di lapangan sampai akhir. Wide attacker 24 tahun itu digantikan Brahim Diaz pada menit ke-88 ketika Real unggul satu gol via gelandang Jude Bellingham (63’). “Aku ingin menariknya (Vini) keluar dan bukan keluar karena orang lain (dikartu merah, red),” ungkap Don Carlo, sapaan akrab Carlo Ancelotti, kepada Marca.
Setelah Vini diganti, Real malah menambah keunggulan menjadi 3-0 berkat gol bunuh diri bek tengah RCDM Martin Valjent (90+3’) dan striker Rodrygo Goes (90+5’). Real pun lolos ke final untuk menjalani El Clasico alias menghadapi FC Barcelona di venue yang sama pada Senin (13/1) dini hari.
“Aku selalu mengatakan bahwa tidak mudah menjadi Vinicius. Ketika mendapat banyak tekanan, bukan hanya dari sisi laga, melainkan juga dari pemain lawan dan fans. Hal itu sulit dikontrol,” kata bek kanan sekaligus kapten Real kemarin, Lucas Vazquez, kepada Mundo Deportivo.
Sebelum ditarik, Vini sudah melakukan lima kali pelanggaran. Paling banyak kepada Maffeo. Hal itu sepertinya karena Vini termakan oleh psywar Maffeo sebelum laga. Yaitu ketika Maffeo menantang Vini bertarung di ring tinju. “Itu (duel dengan Vini di ring tinju, red) bisa jadi tontonan menarik. Aku rasa aku mampu menjatuhkannya dalam 10 detik,” kata Maffeo kepada Diario AS.
Ketika di lapangan, upaya Maffeo memprovokasi Vini bukan hanya tidak berhasil. Vini pun sempat mengejek pemain Argentina itu saat mereka berjalan di lorong ruang ganti stadion setelah pertandingan. “Permainan-mu buruk sekali. Pulanglah ke rumah,” kata Vini dari audio yang terekam televisi. Staf pelatih kedua tim sampai menahan Vini maupun Maffeo untuk tidak terlibat kontak fisik.
Kepada Movistar+, gelandang bertahan Real Aurelien Tcho-uameni menyebut upaya provokasi Maffeo sudah mereka prediksi sejak awal. “Sebab, setiap melawan mereka (RCDM, red), selalu dia (Maffeo) yang jadi masalahnya,” ungkap Tchouameni.
Rivalitas Maffeo dan Vini tercipta sejak 3 Maret 2022. Tepatnya saat Real menghajar RCDM di depan publiknya sendiri dengan skor 3-0 pada jornada ke-28 LALIGA 2021–2022. Setelah itu, tujuh kali keduanya head-to-head, ha-nya sekali Vini keok.
Sementara itu, gelandang RCDM Omar Mascarell menilai Vini dibantu pemain Real lainnya yang justru memprovokasi Maffeo selama pertandingan. “Di babak pertama, semua pemain (Real) seperti ingin menghajar (Maffeo),” ucapnya kepada Madrid Zone. (***)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO