Buka konten ini
KARIMUN (BP) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Karimun mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Karimun mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Penyelamatan dan Damkar BPBD Karimun, Hendra Hidayat, menyatakan bahwa pada tahun 2024 tercatat 163 kasus kebakaran.
Dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah kasus kebakaran meningkat 100 persen, atau 89 kasus lebih banyak dibandingkan tahun tersebut. Sementara itu, pada tahun 2022, tercatat hanya 57 kasus.
”Rata-rata titik kebakaran didominasi oleh lahan yang berada di wilayah Kecamatan Tebing. Hal ini karena wilayah Kecamatan Tebing masih memiliki banyak lahan hutan atau perkebunan milik warga,” ujarnya, Jumat (10/1).
Untuk proses evakuasi atau penyelamatan, BPBD juga mencatat adanya peningkatan signifikan. Sejak tahun 2022, jumlah evakuasi meningkat dari 84 kali menjadi 130 kali pada tahun 2023, dan pada tahun 2024 mencapai 194 kali.
”Alhamdulillah, korban jiwa tidak banyak. Yang paling penting adalah saling mengingatkan agar tidak sembarangan membuka lahan. Pastikan juga untuk mematikan kompor atau peralatan elektronik ketika meninggalkan rumah atau ruko,” pesannya.
Selain penanganan kebakaran, pihak BPBD juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan pelajar setiap tahunnya mengenai cara petugas pemadam kebakaran menangani musibah kebakaran. Pada tahun 2024, sudah ada 43 kali edukasi yang dilakukan.
”Pada awal tahun ini saja, sudah ada 8 kali kebakaran lahan. Di Kecamatan Meral tercatat 2 kali, dan di Kecamatan Tebing ada 6 kali kebakaran,” tambahnya.
Camat Tebing, Khaidir, saat dimintai tanggapannya, mengungkapkan bahwa wilayahnya sering mengalami kebakaran lahan. Ia telah melakukan koordinasi dengan kelurahan dan desa untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Mengingat kondisi cuaca saat ini, angin cukup kencang, terutama pada sore dan malam hari.
”InsyaAllah, kami sudah memberikan informasi. Kini peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di sekitar perkebunan atau Gunung Jantan dan Gunung Betina,” katanya. (*)
Reporter : TRI HARYONO
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI