Buka konten ini
JAKARTA (BP) – Pemerintah berkomitmen memberikan ruang lebih besar bagi koperasi. Sehingga, lembaga itu bisa tumbuh sebagaimana di nega-ra-negara Eropa. Berbagai terobosan kebijakan sedang dipersiapkan melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop).
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menuturkan, banyak contoh kope-rasi besar di dunia yang mampu mendirikan badan usaha. Sehingga memberikan kontribusi pada pendapatan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Misalnya, Friesland Campina sebuah koperasi yang berpusat di Belanda dengan brand Frisian Flag.
“Di Eropa, terutama di Belanda, koperasi itu mempunyai andil kepemilikan di dalam sebuah usaha besar seperti Frisian Flag. Jadi apa yang sudah dilakukan oleh koperasi di sana itu persis seperti yang kita rintis saat ini,” ucap Ferry di kantornya, Selasa (7/1).
Dengan masuknya koperasi pada sektor usaha besar, dia berharap ketimpangan pengelolaan aset oleh koperasi dibandingkan dengan BUMN dan sektor private dapat lebih seimbang. Dalam waktu dekat, Kemenkop berencana mengeluarkan Peraturan Kementerian Koperasi (PermenKop) yang baru sebagai revisi dari Permenkop nomor 4/2020 tentang penyaluran pembiayaan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM).
Ferry menyebutkan bahwa koperasi perlu mengembangkan kapasitasnya. Sehingga tidak bergantung pada pemilik pabrik maupun pihak lain pengolahan produk, terutama sektor sawit (CPO). “Kami putuskan sekarang koperasi bisa punya pabrik CPO sendiri. Bahkan, kalau bisa punya pabrik minyak goreng sen-diri,” ujarnya.
Kemenkop juga mengambil langkah serupa untuk sektor pengolahan susu. Dengan begitu, koperasi dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing di pasar industri. “Kemenkop telah memutuskan agar koperasi memiliki pabrik pengolahan susu sendiri,” tuturnya. (*)
Reporter : JP GROUP
Editor : GALIH ADI SAPUTRO