Buka konten ini
TANJUNGPINANG (BP) – Pengawasan di terminal internasional Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang, Kepri diperketat. Hal ini, untuk mengantisipasi masuknya wabah Human Metapneumovirus (HMPV) di ibu kota Provinsi Kepri itu.
Wabah HMPV mulai menjadi perhatian serius. Virus yang saat ini tengah melanda negara Tiongkok itu, menyebabkan gejala seperti flu biasa, mulai dari batuk, pilek, demam, hingga sesak napas.
Kepala Balai Karantina Kesehatan Tanjungpinang, Robert Meison Saragih, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan para petugas, untuk mengawasi wisman yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Sejauh ini, petugas Balai Karantina Kesehatan memang belum menemukan orang yang terkena virus HMPV ini. Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan untuk mencegah.
Saat ini, kami belum menemukan kasus HMPV di Indonesia, termasuk di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang. Namun, kami tetap waspada,” kata Robert, Selasa (7/1).
Jika ditemukan adanya pelaku perjalanan yang kondisinya tidak fit, Balai Karantina Kesehatan akan segera mengarahkan mereka ke rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang, Rustam, menambahkan, bahwa masyarakat tidak perlu panik terkait virus HMPV ini. Sebab, virus tersebut memang belum masuk ke Tanjungpinang.
Warga diminta untuk menjaga pola hidup sehat. Seperti rajin mencuci tangan, hingga menggunakan masker saat berada di tempat umum.
”Kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis, harus lebih berhati-hati,” tambahnya.
Di pelabuhan dan bandara, kata Rustam petugas Balai Karantina Kesehatan sudah melakukan pengawasan ketat terhadap pelaku perjalanan yang masuk ke Pelabuhan SBP Tanjungpinang. ”Kami fokus pada deteksi dini gejala mirip influenza untuk mencegah potensi penyebaran,” pungkasnya. (*)
Reporter : MOHAMAD ISMAIL / Editor : ANDRIANI SUSILAWATI