Buka konten ini
Harga kebutuhan di pasar mulai mengalami kenaikan. Kenaikan yang paling mencolok adalah harga cabai. Baik cabai merah maupun cabai rawit mulai menunjukkan kenaikan harga sejak awal tahun.
Pedagang sayur di sekitar Pasar Sri Karimun, Ida, kepada Batam Pos pada Minggu (5/1), mengatakan bahwa harga cabai memang mengalami kenaikan sejak awal tahun baru.
“Cabai rawit yang dua hari lalu masih di harga Rp80 ribu per kg, hari ini (Minggu, red) sudah mencapai Rp100 ribu per kg,” ujarnya.
Selain itu, cabai merah juga mengalami kenaikan harga, mes-kipun tidak sebesar cabai rawit. Pada Sabtu (4/1), harga cabai merah masih Rp70 ribu per kg, tetapi sekarang sudah dijual dengan harga Rp75 ribu per kg. Ada kenaikan sebesar Rp5 ribu. Untuk diketahui, khusus harga cabai sudah tidak menentu selama seminggu terakhir.
Dalam satu hari saja, harganya bisa berubah dua kali.
Sementara itu, Natalia, seorang pedagang sayur dan bumbu dapur lainnya, menyebutkan bahwa harga cabai merah juga mengalami kenaikan.
“Hari ini (kemarin) sudah naik, dan harganya menjadi Rp78 ribu per kg. Kami hanya menjual sesuai harga dari pemasok,” ungkap Lia.
Penyebab kenaikan harga cabai ada beberapa faktor. Di antaranya karena ada perubahan cuaca yang tidak menentu, seperti hujan dan panas yang ekstrem, menyebabkan gagal panen pada tanaman cabai. Kondisi ini mengurangi pasokan cabai di pasar, sehingga harga meningkat.
Selain itu, meskipun Karimun memiliki petani cabai, hasil panen lokal tidak mencukupi permintaan pasar.
Akibatnya, pasokan cabai harus didatangkan dari daerah lain, yang menambah biaya distribusi dan memengaruhi harga jual.
Ria, salah seorang pembeli yang ditemui Batam Pos di pasar, mengaku terkejut dengan kenaikan harga cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah.
“Baru awal tahun, harganya sudah naik segini. Bagaimana jika menjelang bulan puasa nanti? Tidak menutup kemung-kinan semuanya akan naik,” jelasnya. (***)
Reporter : Sandi Pramosinto
Editor : ANDRIANI SUSILAWATI